Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Ini Sebut Gadis yang Pakai Celana Pendek Memang Ingin Diperkosa

Kompas.com - 31/01/2018, 14:24 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com — Sejumlah siswa sebuah sekolah di India merekam pernyataan guru biologi mereka yang mengatakan, para gadis yang mengenakan celana pendek, jins, dan  lipstik pada dasarnya memang ingin diperkosa.

Pernyataan ini disampaikan sang guru dalam sebuah "sesi konseling" untuk para siswa dan siswi di sekolah Kendriva Vidyalaya di Raipur, Negara Bagian Chattisgarh, India.

Guru itu menambahkan, para gadis yang pergi di malam hari bersama pria yang bukan suami atau saudara bisa memicu insiden pemerkosaan Nirbhaya.

Nirbhaya yang berarti "pemberani" diberikan warga India kepada mahasiswi berusia 23 tahun yang diperkosa dan dibunuh di dalam sebuah bus di New Delhi pada Desember 2012.

Baca juga: Bayi 8 Bulan di India Diperkosa Sepupunya

Menurut harian The Times of India, setelah merekam pernyataan guru itu, para pelajar kemudian menulis surat kepada kepala sekolah Bhagwan Das Ahire.

Surat itu berisi keluhan dan menyebut sang guru justru telah melakukan "pelecehan mental" terhadap mereka.

Para pelajar itu menambahkan, sang guru juga menyalahkan Nirbhaya sebagai korban perkosaan dan bukan menyalahkan para pemerkosanya.

"Saat seorang gadis memamerkan tubuhnya, para pria berpikir gadis itu memang bersedia (diperkosa). Para gadis memamerkan tubuhnya karena mereka tak memiliki wajah yang cantik," tambah sang guru.

"Saya tidak paham mengapa hal ini dipermasalahkan. Insiden semacam ini kerap terjadi di kawasan terpencil," tambahnya.

"Ibu Nirbhaya seharusnya tak mengizinkan dia pergi di malam hari. Ini salah Nirbhaya dan bukan para pria itu. Para gadis yang diperkosa sudah dikutuk dan itu merupakan hukuman bagi mereka," dia menegaskan.

Para orangtua murid yang menyesalkan pernyataan sang guru lalu bertemu dengan kepala sekolah awal pekan ini.

Mereka bahkan melaporkan pernyataan sang guru kepada kepolisian setempat.

"Anak saya dan teman-teman sekelasnya merasa amat terhina saat sang guru menyatakan pendapatnya di hadapan para siswa laki-laki," ujar Dhanuklal Sahu, salah satu orangtua murid.

Kemarahan warga India terkait maraknya kasus perkosaan di negeri itu memuncak sejak kasus Nirbhaya. Kematian mahasiswi itu memicu aksi unjuk rasa di berbagai tempat di India.

Akhirnya, Pemerintah India menerbitkan peraturan baru yang memberi hukuman lebih berat bagi para pemerkosa, termasuk hukuman mati.

Meski demikian, kasus perkosaan di India tak kunjung surut. Pada 2016, polisi menerima lebih dari 39.000 kasus perkosaan di seluruh negeri atau meningkat 12,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca juga: Polisi Ditangkap dalam Kasus Perkosaan di India

Bahkan, baru saja terjadi kasus perkosaan terhadap bayi berusia delapan bulan.
Akibatnya, bayi itu kini dalam kondisi kritis dan harus menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di New Delhi.

Jumlah kasus perkosaan terhadap anak-anak juga amat tinggi di India. Pada 2016, menurut catatan Biro Catatan Kriminal Nasional, terdapat hampir 20.000 kasus perkosaan anak di India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com