Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15.000 Warga Bakal Dipindahkan dari Area Makam Dinasti Ming

Kompas.com - 29/01/2018, 19:00 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

GUANGDONG, KOMPAS.com - Pemerintah China bermaksud merestorasi kawasan makam kaisar dan ratu Dinasti Ming yang berada di distrik Changping, provinsi Guangdong.

Untuk merealisasikan rencana tersebut, sebanyak 15.000 warga yang tinggal di sekitar situs warisan dunia itu bakal direlokasi.

Kawasan Makam Dinasti Ming menjadi tempat dikuburkannya 13 kaisar dan 23 ratu yang berkuasa di China selama masa 1368–1644.

Restorasi dilakukan dengan mengembalikan kondisi makam yang telah berusia lebih dari 600 tahun itu dan kawasan sekitarnya, serta membangun tembok sepanjang 80 kilometer yang mengellilingi area tersebut.

Baca juga: 4 Makam Anak Mengungkap Kehidupan Sosial Mesir Kuno

Nantinya setelah restorasi selesai, seluruh 13 makam kaisar akan dapat dikunjungi publik. Saat ini baru tiga makam yang terbuka dan bisa dikunjungi masyarakat umum.

"Sebanyak 16 desa yang tersebar di kawasan makam harus direlokasi sebagai bagian dari rencana merestorasi kompleks pemakamam," kata Kepala pemerintahan distrik Changping, Zhang Yanyou dikutip harian Beijing Youth, Minggu (28/1/2018).

Kawasan yang dikenal dengan nama Makam 13 Dinasti Ming itu menjadi salah satu tujuan wisata populer di China.

Terletak sekitar 50 kilometer di barat laut pusat ibu kota Beijing, kawasan tersebut telah diakui sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia oleh Unesco sejak 2003.

Selain tempat bagi makam kaisar dan ratu, Makam 13 Dinasti Ming juga menjadi tempat bersemayamnya dua pangeran dan lebih dari 30 selir kaisar yang hidup antara tahun 1409-1644.

Di kawasan itu kini masih ditinggali oleh sekitar 15.000 warga, yang beberapa merupakan keturunan penjaga makam. Di area tersebut juag terdapat tanah pertanian dan ladang jagung, serta perkebunan buah.

Keberadaan penduduk yang tinggal di sekitar makam dapat menghambat proses restorasi, sehingga pemerintah bermaksud memindahkan mereka.

"Warga desa selama ini tidak diizinkan merenovasi tempat tinggal mereka (karena masuk dalam kawasan cagar budaya) dan mereka tidak memiliki sumber pendapatan lainnya."

"Mereka hidup dalam standar yang telah dibatasi. Kami berencana membangun sebuah komunitas yang ramah lingkungan untuk penduduk desa saat mereka direlokasi," kata Zhang.

Desakan untuk segera dilakukannya restorasi menguat setelah pada April 2016 lalu terjadi pencurian di kawasan itu.

Baca juga: Teknologi Bantu Arkeolog Temukan Makam Raja Kuno yang Sulit Terjangkau

Zhang menambahkan, selain membangun tembok sepanjang 80 kilometer, tiga ruas jalan yang mengarah ke lokasi makam juga akan dipindahkan.

Pihak berwenang juga akan merestorasi Jembatan Qikong dan Jalan Keramat, sebuah jalan sepanjang 7 kilometer dengan patung binatang batu raksasa di sisi kanan dan kiriyang menuju ke makam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com