CANBERRA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, berkeinginan agar Negeri Kanguru bisa menjadi salah satu pemain utama dalam industri pertahanan dunia.
Dia kemudian mengumumkan bakal memberi pinjaman kepada pabrikan pembuat alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Dilansir Reuters.com Senin (29/1/2018), pinjaman tersebut bernilai 3,8 miliar dolar Australia, atau sekitar Rp 40.9 triliun.
Turnbull mengatakan, dia melihat Australia hanya berada di daftar 20 besar negara pengekspor senjata dunia.
Setiap tahun, Australia "hanya" mengekspor senjata dengan total nilai 2 miliar dolar Australia, sekitar Rp 21,5 triliun.
Baca juga : AS Sahkan Penjualan Alutsista Anti-Rudal Balistik ke Jepang
Bandingkan dengan Inggris yang berada di peringkat keenam versi Institut Stockholm untuk Penelitian Perdamaian Internasional (SIPRI).
Negeri Ratu Elizabeth mampu mengekspor senjata dengan total nilai penjualan 10 miliar dolar Australia, atau Rp 107,8 triliun.
Sementara merujuk kepada data SIPRI, Australia berada di peringkat ketujuh sebagai negara importir.
"Target kami adalah bisa berada di jajaran 10 besar dunia," tegas perdana menteri asal Partai Liberal tersebut.
Selain itu, Turnbull juga berambisi untuk memenuhi kebutuhan militer Australia dengan produksi dalam negeri.
Di 2016, Turnbull menyatakan, 30 miliar dolar anggaran pertahanan Australia pada 2021, sekitar Rp 323,5 triliun, bakal dihabiskan untuk pembelanjaan alutsista buatan dalam negeri.
"Muaranya nanti adalah menciptakan lapangan pekerjaan," kata pemimpin 63 tahun tersebut dilansir dari The Sydney Morning Herald.
Lebih lanjut, Menteri Industri Pertahanan Christopher Pyne berkata, penjualan senjata bakal diarahkan ke Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, dan Inggris.
Baca juga : AS Berjanji Tarik Senjata dari Milisi Kurdi Suriah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.