Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi AS Tidak Sengaja Serang Pasukan Irak, 8 Orang Tewas

Kompas.com - 27/01/2018, 18:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BAGHDAD, KOMPAS.com - Koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dilaporkan salah melakukan serangan udara di sebuah kota di Lembah Eufrat, Irak.

Serangan yang malah menyasar tentara Irak itu mengakibatkan delapan orang tewas, dan 20 orang lainnya mengalami luka-luka.

Kantor berita AFP memberitakan Sabtu (27/1/2018), awalnya Komando Operasi Gabungan (JPC) menerima laporan intelijen adanya pertemuan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Pertemuan di kota Al-Baghdadi tersebut dilaporkan juga dihadiri oleh komandan ISIS, Karim al-Samarmad.

Karena itu, JOC kemudian meminta bantuan koalisi internasional agar menyediakan bantuan serangan udara.

Baca juga : Kuburan Massal Berisi Puluhan Jenazah Kembali Ditemukan di Irak

Serangan tersebut menyasar sebuah konvoy. Namun, dalam laporan pasca-serangan, diketahui konvoi tersebut berisi pasukan Irak.

Konvoi tersebut sejatinya menjadi bantuan untuk menyokong serangan fajar terhadap ISIS di kawasan itu.

"Seorang perwira intelijen, lima petugas polisi, dan seorang perempuan tewas," kata sumber dari pemerintah kota Al-Baghdadi.

Sumber itu menjelaskan, seorang kepala polisi Al-Baghdadi juga menderita luka yang sangat serius karena serangan tersebut.

Juru bicara koalisi, Kolonel Ryan Dillon menyatakan, JOC bakal segera menggelar investigasi mengapa intelijen bisa salah mengenali konvoi rekan sendiri sebagai ISIS.

"Terdapat laporan bahwa seorang warga sipil menjadi korban. Irak bakal memimpin penyelidikan itu," tutur Dillon.

Operasi penumpasan ISIS terus dilakukan meski Perdana Menteri Haider al-Abadi mendeklarasikan Irak telah bebas pada 9 Desember 2017.

Alasannya, anggota ISIS ada yang masih bersembunyi di kawasan sekitar Lembah Eufrat, dan gurun di sebelah barat Irak.

Baca juga : Gabung ISIS, Perempuan Jerman Dijatuhi Hukuman Mati Pengadilan Irak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com