Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seoul Desak Jepang Tutup Museum soal Pulau Sengketa yang Baru Dibuka

Kompas.com - 25/01/2018, 20:47 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang meresmikan sebuah eksebisi permanen pada Kamis (25/1/2018) yang ditujukan untuk dua pulau yang masih dalam sengketa dengan China dan Korea Selatan.

Eksebisi yang menampilkan dokumen, artikel, peta serta foto-foto yang memihak klaim Jepang atas dua pulau itu langsung mendapat reaksi dari Seoul.

Pemerintah Korsel mendesak agar Jepang segera menutup kembali pameran itu, hanya berselang jam sejak diresmikan.

Dua pulau yang dimaksud yakni pulau Senkaku dan Takeshima yang terletak di perairan Laut Jepan dan Laut China Timur.

Baca juga: Jepang Gelar Latihan Evakuasi Militer Pertama Sejak Perang Dunia II

Pulau Senkaku masih disengketakan dengan China yang juga mengklaim hak atas daratan yang mereka sebut dengan Diaoyu.

Sementara pulau Takeshima di Laut Jepang saat ini ada di bawah kendali Korea Selatan dengan nama pulau Dokdo.

"Kami berharap melalui eksebisi ini akan dapat menjadi fasilitas utama yang memperdalam pemahaman terhadap pulau Takeshima dan Senkaku," kata Tetsuma Esaki, menteri untuk urusan teritorial, saat pembukaan museum.

Langkah pemerintah Jepang itu menuai kecaman Korea Selatan yang melalui Kementerian Luar Negeri langsung mendesak penutupan kembali museum yang berada di Tokyo itu.

"Kami menuntut dilakukannya penutupan dengan segera," kata pernyataan kementerian dilansir dari AFP.

"Pemerintah harus segera menghentikan upaya mengklaim Dokdo, yang secara historis, geografis dan sesuai hukum internasional adalah bagian dari teritori kami," tambah pernyataan itu.

Baca juga: Kota di Jepang Imbau Warga Tidak Makan Ikan Buntal

Dibukanya eksebisi tersebut juga dipastikan bakal mengundang kecaman dari Beijing.

Hubungan Jepang dan China akhir-akhir ini kembali memanas setelah Tokyo memergoki kapal selam Beijing tengah berada di perairan sekitar kepulauan Tokyo di Laut China Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com