Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Tebusan Tersangka Korupsi di Saudi Bakal Tembus Rp 1.300 Triliun

Kompas.com - 23/01/2018, 10:21 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Daily Mail


RIYADH, KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi bisa mengumpulkan target 100 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 1.332 triliun dari puluhan pangeran dan pebisnis yang sepakat untuk membayar uang pembebasan.

Mereka merupakan tersangka pelaku korupsi yang terjerat dalam operasi pemberantasan korupsi yang digelar oleh putra mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman.

Sejumlah miliarder dari Saudi telah dimasukkan ke dalam penjara di hotel Ritz Carlton, di Riyadh.

Pada Minggu (21/1/2018), Bloomberg melaporkan masih ada 95 tahanan yang dipenjara di hotel, di mana 90 orang di antaranya telah bebas setelah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Saudi.

Baca juga : Hotel Berbintang Penjara Pangeran Saudi Segera Kembali Buka untuk Umum

Seorang pejabat senior yang tidak disebutkan namanya menyatakan pemerintah Saudi bakal melebihi target Rp 1.332 triliun dari uang tebusan tersebut.

Jaksa agung setempat Saud Al Mojeb dalam wawancaranya di Ritz Carlton mengatakan perintah kerajaan sudah jelas.

"Mereka yang mengungkapkan penyesalan terhadap tindakan melawan hukum akan dibebaskan," katanya.

Miliarder asal Saudi, Pangeran Al Waleed bin Talal, yang menjadi salah satu orang terkaya di dunia, juga menjadi salah satu tahanan.

Namun, statusnya hingga kini belum jelas.

Baca juga : Putra Mahkota Saudi Kerahkan Pasukan Elite untuk Tahan 11 Pangeran

Operasi pemberantasan korupsi dan penangkapan sejumlah pangeran serta pebisnis Saudi, dilakukan di tengah serangkaian pemangkasan belanja pemerintah.

Arab Saudi, yang merupakan produsen minyak terbesar di dunia, berupaya untuk mendorong diversifikasi ekonomi menyusul penurunan harga minyak mentah pada 2014.

Lebih dari 200 pangeran dan pebisnis ditangkap pada November 2017. Sebagian besar tahanan dipenjara di hotel Ritz Carlton yang megah, menjadikannya penjara mewah.

Sebuah laporan menyebutkan para tahanan tersebut masih memiliki akses penuh ke gym dan spa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com