WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Masih ingatkah Anda dengan buku kontroversial yang menyajikan sejumlah fakta sensasional mengenai Presiden Amerika Serikat Donald Trump?
Buku karya jurnalis Michael Wolff berjudul Fire and Fury: Inside the Trump White House laris manis di pasaran. Laporan terbaru mengungkap buku fenomenal tersebut siap diangkat ke layar kaca.
Dilansir dari The Guardian, Rabu (17/1/2018), Wolff akan menjalankan proyek tersebut bersama mantan eksekutif produser BBC, Michael Jackson.
Buku tersebut mengungkap sejumlah kekacauan di Gedung Putih pada tahun pertama Trump menjabat presiden.
Baca juga : Mengenal Michael Wolff, Penulis Buku Kontroversial tentang Trump
Dengan penjualan lebih dari 1 juta kopi, buku Fire and Fury jelas menuai kemarahan Trump.
"Michael Wolff merupakan pecundang yang membuat cerita untuk penjualan buku yang benar-benar membosankan dan tidak benar," kicaunya di Twitter.
"Dia tidak hanya membantuku menjual buku, tapi dia juga menolongku membuktikan isi buku," balas Wolff.
Buku kontroversial itu diungkapkan oleh mantan ahli strategi Trump, Steve Bannon, yang dituduh berkhianat karena telah membuat komentar penghinaan terhadap Trump.
Namun, Wolff belum mengumumkan studio yang akan mengadaptasi bukunya.
Bulan depan, sebuah serial animasi tentang Trump karya Stephen Colbert berjudul Our Cartoon President akan ditayangkan perdana.
I authorized Zero access to White House (actually turned him down many times) for author of phony book! I never spoke to him for book. Full of lies, misrepresentations and sources that don’t exist. Look at this guy’s past and watch what happens to him and Sloppy Steve!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 5 Januari 2018
Fakta menarik
Buku Fire and Fury mengungkapkan sejumlah fakta menarik, seperti tidak ada satu orang pun yang berada di kubu Trump saat kampanye yang menyangkanya akan memenangi kursi kepresidenan.
Melania Trump bahkan merasa ngeri dengan prospek kemenangan suaminya. Dalam malam pemilihan presiden, ketika Trump secara jelas mengalahkan Hillary Clinton, Melania menangis, tetapi bukan karena gembira.
Bannon juga menyebutkan adanya pertemuan antara putra Trump, Donald Trump Jr, dan orang Rusia untuk menjatuhkan Hillary Clinton dalam Pilpres AS.
Baca juga : Aktris Porno Beberkan Detail Pertemuan Pertamanya dengan Donald Trump
Selain itu, Putri Trump dan menantunya, Ivanka Trump dan Jared Kushner, dilaporkan membuat kesepakatan tentang siapa di antara mereka yang akan mencalonkan diri sebagai presiden di masa mendatang.
Wolff menulis, "Perempuan presiden pertama tidak akan dipegang Hillary Clinton, tetapi Ivanka Trump".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.