SANA'A, KOMPAS.com - Konflik di Yaman telah memasuki tahun ketiga. Sekarang, negara itu dihadapkan pada kemungkinan terjadinya bencana kelaparan, jika peperangan terus berlanjut.
Program Pangan Sedunia (WFP), pada Selasa (16/1/2018) menyatakan gangguan impor yang berkepanjangan di dua pelabuhan utama akan menyebabkan bencana kelaparan di Yaman.
Menurut lembaga tersebut, akan lebih banyak orang kelaparan pada Juli 2018, menyusul program bantuan makanan digelontorkan hanya akan mampu bertahan hingga 7 bulan pertama tahun ini.
Pada Senin (15/1/2018), sebuah kapal dengan membawa empat crane yang berlabuh di Hodeida, setelah berbulan-bulan diblokir oleh koalisi pimpinan Arab Saudi yang mendukung pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional.
Baca juga : Bantu Rakyat Yaman, Saudi Transfer Dana Rp 26 Triliun
"Kami terus berupaya untuk mencegah kelaparan sehingga secara teratur dapat mengirimkan makanan, obat-obatan, baik dari sisi kemanusiaan maupun komersial," kata Bettina Luescher, perwakilan WFP.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bantuan empat crane tersebut akan membantu penanganan kargo.
"Crane akan membantu pengiriman barang bantuan dengan cepat untuk keluarga di Yaman yang berada dalam cengkeraman krisis kelaparan terbesar di dunia," katanya.
Breakthrough in #Yemen: Four @USAid-funded mobile cranes arrive in Hodeidah port, which handles 70% of the country’s imports.
Boosting the port’s capacity means ensuring faster food delivery for those in critical need. pic.twitter.com/BZ8vHF1VNn
— World Food Programme (@WFP) 15 Januari 2018
Yaman merupakan negara dengan penduduk sebanyak 28 juta, di mana sebanyak 85 persen makanan dan obat-obatannya masih mengandalkan impor.
Baca juga : Saudi Rekrut Imigran Ilegal Yaman untuk Memerangi Houthi
Sepanjang 2017, sekitar 17 juta warga Yaman menderita kelaparan, dengan 6,8 juta di antaranya berada dalam kondisi sangat membutuhkan makanan.
Angka tersebut naik menjadi 8,4 juta sehingga berada di jurang bencana kelaparan.
Sebanyak 9.245 orang telah terbunuh di Yaman sejak koalisi Saudi melakukan intervensi pada 2015. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 50.000 orang terluka dan jutaan lainnya mengungsi dari rumah mereka.
Selain kekerasan dan kekurangan pangan, penyakit menular juga menjangkit penduduk Yaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.