Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Ingin Larang Penjualan Suvenir Berbentuk Kabah

Kompas.com - 14/01/2018, 17:50 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Arab News

MEKKAH, KOMPAS.com — Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Perdagangan dan Investasi berencana melarang penjualan suvenir berbentuk maupun yang menampilkan Kabah, Masjidil Haram, dan Makam Ibrahim.

Menurut sumber dari Kementerian Perdagangan dan Investasi di Mekkah, suvenir dan barang antik akan disita. Toko yang melanggar diberitahu tujuan aturan itu untuk menjaga kesucian tempat-tempat tersebut.

Aturan ini mendapat respons berbeda. Ada yang mendukung dengan alasan yang sama dengan pemerintah, tetapi tidak sedikit yang menentang karena dampaknya pada ekonomi.

Baca juga: Jemaah Dilarang Berfoto di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Guru Besar Hukum Islam Ali Al-Twaim menyampaikan, penjualan suvenir yang menampilkan gambar Kabah dan masjid suci sebagai bentuk penghinaan terhadap kesucian tempat-tempat itu  harus dihentikan.

Dia menekankan, pembuatan suvenir harus memperhitungkan kesucian dan kehormatan yang diberikan Tuhan terhadap tempat-tempat tersebut, serta kemungkinan pembeli meletakkan suvenir di tempat yang tidak pantas.

Namun, kekhawatiran tersebut dibantah Abdel Moneim Bukhari, pemilik perusahaan Al Meawiah untuk barang antik dan hadiah. Ia meyakini baik suvenir replika dibeli jamaah haji maupun umrah untuk mengingatkan mereka terhadap tempat yang mereka agungkan.

Selain itu, pakar ekonomi percaya sektor barang antik dan oleh-oleh di Mekkah dan Madinah juga akan membuka kesempatan kerja yang luas baik bagi pria maupun wanita dan juga peluang manufaktur skala besar.

Menurut dia, barang-barang tersebut memiliki efek ekonomi yang positif terhadap pendapat negara. Namun, ia menyarankan agar suvenir yang saat ini banyak diimpor dari negara lain dapat diproduksi di dalam negeri.

Baca juga: Ini Proyek-proyek Infrastruktur Besar di Serambi Mekah pada 2018

“Banyak dari barang-barang ini antara lain diproduksi di negara  China, India, Taiwan, dan Pakistan, yang jauh dari pabrik khusus di Mekkah. Suvenir itu harus memenuhi standar kualitas dan rasa hormat yang tinggi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Arab News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com