Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Serangan Misil Balistik Muncul, Warga Hawaii Panik

Kompas.com - 14/01/2018, 10:45 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

HONOLULU, KOMPAS.com - Warga negara bagian Hawaii, AS dilanda kepanikan saat sebuah peringatan soal serangan misil balistik ke kepulauan itu muncul di ponsel warga setempat.

Di tengah kepanikan dan kebingungan itu, warga Hawaii sudah sempat saling mengucapkan selamat tinggal dengan sanak kerabat sementara para turis berlarian mencari perlindungan.

Peringatan tersebut muncul pada Sabtu (13/1/2018) di ponsel sebagian warga kepulauan yang dikenal sebagai tujuan wisata.

Peringatan itu ditulis dalam huruf balok berbunyi: ANCAMAN MISIL BALISTIK MENUJU KE HAWAII. SEGERA CARI PERLINDUNGAN. INI BUKAN LATIHAN.

Baca juga : Korea Utara Dilaporkan Mulai Coba Muat Antraks dalam Misil Balistik

Selama lebih kurang 38 menit, warga dan turis dilanda kecemasan, kebingungan, ketakutan, dan sebagian besar yakin hidup mereka hanya tersisa beberapa menit saja.

"Pagi ini kami sudah bersiap untuk pergi ke pantai. Saya bersama keluarga termasuk anak saya yang baru berusia dua bulan," kata seorang turis, Adnan Mesiwala kepada Reuters.

"Saat kami menerima peringatan itu, kami amat ketakutan. Kami berada di lantai 36 hotel dan kami tak tahu apa yang harus dilakukan," tambah Adnan.

"Kami panik, kami mengenakan sepatum dan turun ke lobi, di mana petugas meminta kami tetap tinggal di dalam hotel," tambah dia.

Adnan melanjutkan, dia dan keluarganya lalu kembali naik ke lantai 36 setelah menerima perintah petugas hotel.

"Kami taruh bayi kami di kamar mandi tetap di atas kereta dorongnya, supaya kami bisa dengan cepat membawanya jika kami harus lari," ujar Adnan.

"Itu adalah pagi yang menegangkan. Istri saya menangis dan kami tak tahu apa yang harus dilakukan," kenangnya.

Baca juga : Rakyat Korut Rayakan Keberhasilan Peluncuran Misil Balistik Baru

Seorang wisatawan lain Rhonda Ramirez, sedang berada di sebuah hotel di Waikiki saat peringatan mengerikan itu muncul pada pukul 08.07 waktu setempat.

Pialang berusia 56 tahun asal Los Angeles itu langsung lemas dan menangis begitu membaca peringatan di layar ponselnya.

Pemerintah akhirnya mengakhiri kepanikan dengan memastikan bahwa kabar serangan misil ke Hawaii adalah sebuah kesalahan.Mirror Pemerintah akhirnya mengakhiri kepanikan dengan memastikan bahwa kabar serangan misil ke Hawaii adalah sebuah kesalahan.
Michael Sterling (56), juga asal New York, bersama dengan Rhonda di hotel yang sama saat peringatan itu datang.

"Saya hanya berpikir apa yang bisa kami lakukan? Tak ada yang bisa lakukan menghadapi sebuah misil," ujarnya.

Sedangkan warga setempat Stacey Bow (56) asal kota Honolulu, bercerita dia terbangun karena nada peringatan darurat di ponselnya berdering.

"Saya lalu membangunkan putri saya yang berusia 16 tahun dan mengatakan masalahnya. Dia langsung histeris, menangis," ujar Stacey.

Baca juga : Foto Satelit Rekam Korut Bangun Kapal Selam Bersenjata Misil Balistik

Kepanikan juga melanda rumah-rumah sakit di Hawaii. Seperti disampaikan angkota kongres asal Hawaii, Kaniela Ing.

"Para pasien rumah sakit dipindahkan. Teman saya menelepon ibunya sambil menangis dan mengucapkan selamat tinggal," ujar Kaniela.

"Teman saya yang lain hanya bisa memeluk anak-anaknya di bawah tangga kediamannya. Situasi ini sama sekali tidak bagus," tambah dia.

Saksi lain adalah Jurnalis Sara Donchey yang sedang berada di Honolulu saat peringatan itu datang.

"Saya berada di Honolulu bersama keluarga. Mereka bersembunyi di garasi. Ibu dan saudari saya menangis. Ternyata itu peringatan yang salah tetapi saya yakin banyak orang yang terguncang," kata Sara.

Sejumlah televisi bahkan harus menghentikan sejenak siaran sejumlah program untuk mengumumkan peringatan serangan misil balistik ke Hawaii.

Stasiun televisi NBC bahkan sudah menaruh "running text" di tengah sebuah pertandingan sepak bola.

"Running text" itu menyebut Komando Pasifik AS sudah mendeteksi sebuah misil yang menuju Hawaii.

Baca juga : Respon Aksi Korut, Amerika Serikat Gelar Tes Misil Balistik

Setelah kepanikan melanda selama lebih dari 30 menit, anggota kongres asal Hawaii Tulsi Gabbard kemudian memastikan peringatan tersebut ternyata salah.

"Peringatan itu salah. Tak ada misil menuju Hawaii. Saya sudah mendapatkan konfirmasi dari sejumlah pejabat. Tak ada misil ke Hawaii," ujar Tulsi.

Salah seorang warga mengabarkan setelah dia menghubungi layanan darurat 911, petugas memberitahu bahwa peringatan serangan misil itu salah.

Petugas itu mengatakan, seorang rekannya menekan tombol yang salah karena seharusnya peringatan ini hanya sekadar latihan.

"Operator (911) mengatakan, itu sebenarnya sebuah latihan sistem darurat pasukan Pertahanan Sipil tetapi seseorang menekan tombol yang salah," ujar warga itu.

"Tak ada misil yang mengarah ke Hawaii," tambah dia.

Sementara itu, juru bicara Badan Penanggulangan Masalah Darurat Hawaii (HI-EMA), Richard Rapoza mengatakan, sejauh ini belum jelas penyebab munculnya peringatan tersebut.

"Kami masih mencoba mencari penyebabnya," ujar Rapoza.

Posisi Hawaii memang berada di jalur penerbangan dari Korea Utara menuju Amerika Serikat. Peringatan serangan ini muncul beberapa bulamn setelah Korea Utara menggelar uji coba misil balistik.

Baca juga : Merespon Korut, AS dan Korsel Balas Tembakkan Misil Balistik

Meski kemungkinan Korea Utara menembakkan misil ke Hawaii terbilang kecil, tetapi pemerintah setempat sudah bersiap menghadapi skenario terburuk.

Jika Korea Utara benar-benar menembakkan misilnya, HI-EMA mengatakan, senjata itu hanya butuh waktu 20 menit untuk mendarat di Hawaii.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com