Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UE Anggarkan Rp 16 Triliun Bangun Superkomputer Tercepat Dunia

Kompas.com - 11/01/2018, 19:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BRUSSELS, KOMPAS.com - Uni Eropa (UE) dikabarkan tengah merencanakan pembuatan sebuah komputer super demi tujuan penelitian.

The Independent melansir Kamis (11/1/2018), anggaran untuk pembuatan komputer tersebut dilaporkan sebesar 1 miliar euro, atau sekitar Rp 16,03 triliun.

Dana tersebut digunakan untuk membangun dua mesin kelas dunia yang mampu memproses 1.000.000.000.000.000.000 kalkulasi per detik, dan dua mesin dengan kemampuan separuh mesin pertama.

Setelah itu, dana tersebut juga dipergunakan untuk menciptakan kecerdasan buatan terhebat yang pernah ada di muka Bumi ini.

Baca juga : China Ciptakan Superkomputer Tercepat di Dunia

Serta infrastruktur untuk membantu perpindahan data di antara negara anggota.

Wakil Presiden Komisi Eropa Bidang Pasar Tunggal Digital, Andrus Ansip berkata, komputer tersebut berguna dalam memberikan prediksi untuk menanggulangi perubahan iklim hingga masalah keamanan.

Selain itu, tujuan lain dari pembangunan superkomputer tersebut adalah menjaga UE sebagai salah satu poros ekonomi dunia.

Ansip menuturkan dari daftar 10 komputer super dunia, tidak ada satu pun yang berasal dari Eropa.

Predikat superkomputer tercepat dunia dimiliki Sunway TaihuLight di China, dan mempunyai 10 juta inti. Sebagai perbandingan, komputer reguler hanya memiliki 2-8 inti.

The Independent mewartakan, dua teratas komputer tercanggih berada di China, satu di Swiss, tiga di Jepang, dan empat di Amerika Serikat.

Eropa memang mempunyai komputer tercanggih, CINECA, yang berada di Italia.

Namun, piranti tersebut berada di peringkat 15 dalam Daftar 500 Mesin Tercanggih, seperti dilaporkan The Independent.

"Saat ini, superkomputer adalah motor utama ekonomi digital. Bisa dikatakan, UE tertinggal cukup jauh," beber Ansip.

Komisaris Ekonomi dan Masyarakat Digital UE, Mariya Gabriel menambahkan, adanya komputer super bakal mempermudah kinerja UE di masa mendatang.

"Mereka bisa membantu kita untuk mengembangkan obat-obatan massal, menghemat energi, hingga secara efisien membantu masalah perubahan iklim," kata Gabriel.

Proyek tersebut dilaporkan bakal dimulai pada 2020 mendatang.

Baca juga : IBM Bersiap Kalahkan China dengan Superkomputer Terkencang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com