Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/01/2018, 12:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Sebanyak dua orang dilaporkan tewas ketika terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan di Kasur, Pakistan.

Unjuk rasa tersebut dilakukan oleh warga Kasur yang marah atas munculnya kasus pembunuhan terhadap bocah berusia delapan tahun.

Dilaporkan oleh Sky News Rbu (10/1/2018), Zainab menghilang ketika tengah menuju kelas belajar Al Quran Kamis pekan lalu (4/1/2018).

Jenazahnya kemudian ditemukan 1,5 kilometer dekat rumahnya Selasa (9/1/2018) di tumpukan sampah.

Dari hasil autopsi, diketahui Zainab diperkosa sebelum dicekik hingga tewas.

Baca juga : Tercemar dan Makin Menipis, Pakistan Kekurangan Persediaan Air

Bocah malang itu menjadi korban kedelapan perkosaan dan pembunuhan yang terjadi pada anak kecil di Kasur sepanjang 2017.

Ayah Zainab, Ameen Ansari begitu terpukul dengan kabar kematian putrinya.

Apalagi, polisi masih belum menemukan pelaku pembunuhan Zainab. "Kami tidak akan mengubur jenazah putri kami hingga pelak tertangkap," keluh Ameen dikutip The Independent.

Meski akhirnya Zainab dimakamkan, beberapa jam sebelumnya warga Kapur berdemo dan terlibat bentrok dengan aparat setempat.

The Independent melansir, media lokal memberitakan polisi sempat mengarahkan tembakan langsung ke arah massa.

"Kabar tersebut tidak benar," tegas Kepala Polisi Kasur, Zulfiqar Hameed.

Ulama Tahir ul-Qadri yang memimpin pemakaman mengecam Menteri Utama Provinsi Punjab, Shahbaz Sharif.

"Beliau telah gagal melindungi hidup dan kehormatan seorang gadis kecil di wilayah ini," kecam Tahir.

Dukungan untuk mengusut pembunuh Zainab dengan cepat menyebar ke seluruh Pakistan via media sosial dengan tagar "Justice4Zainab.

Sementara Sharif yang terus mendapat tekanan dari massa dan lawan politiknya menegaskan bakal segera pelaku pembunuhan Zainab.

"Saya menyampaikan duka cita saya terhadap kejadian ini. Saya pastikan kami tidak akan beristirahat hingga otoritas hukum menangkap pelaku," kata Sharif.

Baca juga : Pameran di Belgia Ini Pajang Pakaian Para Korban Perkosaan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com