Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Dituding Gelar Latihan Militer untuk Menyerang NATO

Kompas.com - 09/01/2018, 21:11 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Daily Mail

TALLINN, KOMPAS.com - Angkatan bersenjata Estonia mengklaim, Rusia tengah melakukan simulasi serangan militer besar-besaran terhadap NATO dalam latihan perang pada September tahun lalu.

Latihan perang dengan nama sandi "Zapad" itu digelar tak jauh dari ibu kota Belarus, Minks dan melibatkan puluhan ribu personel.

Panglima Angkatan Bersenjata Estonia Jenderal Riho Terras menegaskan, latihan itu merupakan simulasi perang menghadapi AS dan NATO.

Latihan itu juga melibatkan persenjataan artileri, tank, peluncur roket, serta simulasi serangan udara dan laut.

Baca juga : Militer Rusia Tempatkan Rudal Tercanggih di Kawasan Baltik

Latihan itu juga menggunakan skenario pendudukan negara-negara Baltik yaitu Estonia, Latvia, dan Lithuania selain Polandia, Norwegia serta negara-negara netral seperti Swedia dan Finlandia.

Jenderal Terras kepada harian terbitan Jerman Bild menjelaskan soal latihan perang Rusia tersebut.

"Saya perjelas, dengan latihan perang Zapad 2017, Rusia melakukan simulasi serangan besar-besaran terhadap NATO," ujar Terras.

"Rusia tak hanya mengincar negara-negara Baltik, tetapi juga hingga ke wilayah utara Eropa dan Laut Hitam," lanjut dia.

"Skala dan wilayah cakupan latihan itu jauh lebih besar dari yang secara resmi diumumkan," Terras menegaskan.

Sementara itu, Moskwa menegaskan, latihan yang digelar mulai 14 September 2017 itu murni sebuah latihan pertahanan dan tidak ditujukan untuk menduduki sejumlah negara.

Baca juga : Studi: Militer Rusia Bisa Gulung Polandia dalam Semalam

Pernyataan Terras ini sama dengan penjelasan dua analis juga kepada Bild pada Desember lalu. Para pakar yang tak disebutkan namanya itu juga menegaskan Rusia melakukan simulasi perang melawan NATO.

Para pakar itu menambahkan, latihan perang Rusia tersebut menjalankan skenario merebut Celah Suwalki, sebuah area sempit milik NATO yang menghubungkan Belarus dengan daerah kantung Rusia, Kalingrad.

Ratusan tank juga dilibatkan dalam latihan perang Zapad 2017 di Belarus yang digelar pada September tahun lalu.Sergei GAPON / AFP Ratusan tank juga dilibatkan dalam latihan perang Zapad 2017 di Belarus yang digelar pada September tahun lalu.
Bahkan, dalam latihan tersebut kawasan itu diberi nama Veyshnoria yang kemudian menjadi sasaran invasi militer Rusia.

Para pakar itu juga meyakini, Rusia tengah berlatih untuk mengambil kendali pangkalan-pangkalan udara dan pelabuhan di Eropa Timur, sehingga tak bisa digunakan untuk mengirimkan pasukan bantuan NATO.

Rusia juga melatih manuver angkatan udara dan lautnya di Laut Utara dengan sejumlah pesawat tempurnya terbang melintasi Jerman dan Belanda.

Sementara itu, Rusia juga melatih kemungkinan menyerbu Swedia dan Finlandia karena tak yakin kedua negara itu tetap netral jika perang sesungguhnya pecah.

Baca juga : Tensi dengan Rusia Memanas, NATO Bakal Bangun 2 Markas Baru

Begitu mengkhawatirkannya latihan perang Rusia ini hingga Presiden Lithuania Dali Grybauskaite menjadikan masalah tersebut inti dari pidatonya di Sidang Umum PBB akhir tahun lalu.

"Bahkan di saat kita berbicara saat ini, sekitar 100.000 tentara Rusia tengah melakukan latihan perang Zapad 2017 di perbatasan negara Baltik, Polandia, dan di kawasan Artik," kata Dalia.

"Kremlin sedang melatih skenario agresif terhadap tetangganya dan melatih tentaranya untuk menyerang Barat. Latihan ini juga menjadi bagian dari penyebaran kebingungan dan rasa takut," tambah Dalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com