Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbangkan Rambut untuk Amal, Gadis Ini Justru Kena Sanksi Sekolah

Kompas.com - 08/01/2018, 20:45 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

CORNWALL, KOMPAS.com - Seorang gadis berusia 14 tahun di Inggris mendapat hukuman dari sekolah setelah mencukur habis rambutnya dan menyumbangkannya dalam gerakan amal untuk pasien kanker.

Niamh Baldwin, nama gadis itu, menyumbangkan rambut pirang panjangnya kepada yayasan Little Princess Trust, yang bergerak dalam pembuatan wig untuk penderita kanker.

Namun alih-alih mendapat pujian dari gurunya, Niamh justru dianggap telah melanggar peraturan seragam sekolah di Akademi Mounts Bay, Penzance, Cornwall.

Baca juga: Bikin Tato Gelombang Suara, Gadis Ini Abadikan Suara Sang Nenek...

Ibu gadis itu, Anneka (32) merasa heran dengan hukuman yang dijatuhkan pada putrinya. Terlebih selama ini, Niamh selalu tercatat sebagai siswa yang berprestasi di sekolahnya.

"Saya terkejut saat dia menyampaikan keinginannya memotong rambutnya. Saya pikir ini adalah hal paling berani yang pernah dilakukannya."

"Karenanya saya sangat marah karena pihak sekolah justru membuatnya merasa bersalah karena rambutnya harus satu sentimeter lebih panjang," kata dia dilansir Metro.co.uk.

Namun demikian, pihak sekolah berkeras dengan aturan yang berlaku, apapun alasan yang diberikan orangtua maupun siswanya.

Peraturan di sekolah tersebut dengan melarang siswanya, termasuk siswa laki-laki untuk memiliki potongan rambut pendek lebih dari potongan tingkat 2, yakni sekitar seperempat inci (0,6 sentimeter).

"Kebijakan itu sudah diberlakukan di sekolah kami selama bertahun-tahun," kata kepala sekolah Sara Davey.

Baca juga: Tayangkan Gadis Cilik Berpakaian Minim, Televisi Turki Didenda Rp 3,5 Miliar

"Potongan rambut ekstrem termasuk botak tidak pernah dieprbolehkan dan ini termasuk hal umum di sekolah Inggris."

"Semua siswa mengetahui aturan sekolah dan mereka tahu konsekuensinya," tambah Davey.

"Seandainya saja Niamh berkonsultasi dahulu dengan pihak sekolah, barangkali kami bisa mengarahkan dan memberikan alternatif lain untuk ide penggalangan dana," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com