Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tercemar dan Makin Menipis, Pakistan Kekurangan Persediaan Air

Kompas.com - 08/01/2018, 18:36 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Setiap tahun, hingga 53.000 anak-anak Pakistan meninggal dunia akibat diare dan kekurangan air bersih. Data Badan Urusan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) menyatakan dua pertiga keluarga di negara itu mengonsumsi air yang terkontaminasi bakteri.

Dikutip dari AFP, Senin (8/1/2018), penyakit tipoid, kolera, disentri dan hepatitis masih merajalela di negara itu. Menurut data PBB dan otoritas Pakistan, hampir 40 persen penyakit mematikan di seluruh negeri berkaitan dengan buruknya kualitas air.

Diperlukan anggaran triliunan rupiah untuk memperbaiki masalah sanitasi di Pakistan. Pada 2012, Bank Dunia telah memperingatkan akan besarnya investasi yang diperlukan.

Mereka memperkirakan untuk mengatasi pencemaran air di Pakistan akan memakan biaya hingga 5,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 76,5 triliun).

Baca juga: AS Ancam Bakal Hentikan Anggaran Bantuan untuk Pakistan

Salah satu anak Pakistan, Kinza sudah 15 hari dirawat di rumah sakit karena diare dan infeksi. Dia menjadi satu dari ribuan orang korban buruknya pencemaran air di negara itu.

Ibunya, Sartaj tidak mengerti kenapa putrinya bisa mengalami sakit parah. "Padahal setiap saat saya selalu merebus air untuk minum," ujarnya kepada AFP.

Sartaj dan keluarganya adalah sebagian dari warga Pakistan yang menggantungkan persediaan airnya dari sebuah sungai di Islamabad, yang kerap kali telah tercampur limbah. Merebus airnya tidak akan banyak membantu mengurangi bahaya dari mengonsumsinya.

Di Lahore, kondisinya bahkan lebih berbahaya dari Islamabad. Penduduk di kota terbesar kedua di Pakistan itu banyak yang menggantungkan persediaan air dari sungai Ravi.

Sungai tersebut juga menjadi tumpuan ratusan pabrik di bagian hulu, serta mengairi perkebunan dengan pestisida di sepanjang sungai.

Baca juga: Pemerintah Pakistan Tutup 27 Lembaga Non-pemerintah

Tak hanya tercemar, persediaan air di Pakistan juga terus menipis. Dengan jumlah populasi yang akan menjadi lima kali lipat dari 207 juta penduduk di 1960, persediaan air di negara itu akan mencapai tingkat kelangkaan mutlak pada 2025.

"Air menjadi masalah utama di negara ini," kata Profesor Javed Akram, Wakil Rektor Institut Ilmu Kesehatan Pakistan di Islamabad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com