Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Tabrakan, Kapal Tanker Minyak Milik Iran Berpotensi Meledak

Kompas.com - 08/01/2018, 13:25 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP


BEIJING, KOMPAS.com - Kapal tanker pengangkut minyak milik perusahaan pelayaran Iran yang terbakar di perairan China berisiko meledak atau tenggelam.

Sementara, belum ada tanda-tanda ditemukannya 32 kru kapal yang menghilang, tepat 36 jam setelah kapal tersebut dilalap api karena tabrakan dengan kapal kargo pada Sabtu (6/1/2018).

Tabrakan terjadi antara kapal tanker minyak dan kapal kargo Hong Kong, sekitar pukul 20.00 waktu setempat, 257 km di sebelah timur muara Sungai Yangtze.

Dilansir dari AFP, Senin (8/1/2018), api besar berkecamuk di kapal yang membawa 136.000 ton minyak. Panas dan asap hitam mengepul dari kapal dan air laut di sekitarnya.

Baca juga : Kapal Tanker & Kargo Tabrakan di Pantai Timur China, 32 ABK Hilang

"Kapal tanker Sancho berada dalam bahaya yang bisa meledak atau tenggelam," kata Kementerian Perhubungan China.

Sebanyak 10 unit kapal milik pemerintah dan puluhan kapal nelayan membantu upaya penyelamatan. Kapal dari penjaga pantai Korea Selatan juga saat ini berada di lokasi kejadian.

Selain itu, pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat berpartisipasi dalam pencarian, Minggu (7/1/2018). Pesawat menjelajahi area yang luas sebelum kembali ke pangkalan udara Kadena, di Okinawa, Jepang.

Baca juga : Sebuah Kapal Tanker Terbakar di Teluk Meksiko

Kementerian perminyakan Iran menyatakan kapal tanker tersebut merupakan milik National Tanker Company Iran (NITC). Kapal itu sedang dalam perjalanan menuju Hanwha Total, Korea Selatan. Kapal dan seluruh muatannya telah diasuransikan.

Kecelakaan itu merupakan kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua tahun yang melibatkan kapal tanker milik NITC.

Pada Agustus 2016, kapal supertanker Iran dan kapal kontainer bertabrakan di Selat Singapura yang menyebabkan kerusakan pada kedua kapal, namun tidak ada korban cedera atau efek polusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com