Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertanyaan Seputar Kondisi Kejiwaan Donald Trump

Kompas.com - 08/01/2018, 10:12 WIB

 


Mengapa kondisi kejiwaan Trump penting?

Jika Trump mengalami gangguan jiwa, dia bisa dilengserkan dari jabatannya sebagai presiden.

Sebagaimana dikemukakan dalam amandemen ke-25 pada Konstitusi AS, jika presiden dinilai "tidak sanggup menjalankan tugas dan kewenangannya", wakil presiden akan mengambil alih.

Untuk melakukannya, kabinet Trump dan Wakil Presiden Mike Pence harus memulai pengambilalihan tersebut.

Namun, saat ini tidak ada tanda-tanda proses itu hendak dijalankan.

Apakah gangguan jiwa pernah dialami presiden AS sebelumnya?

Ya, beberapa presiden AS pernah mengalami gangguan jiwa, misalnya Abraham Lincoln yang mengidap depresi klinis.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Presiden AS Abraham Lincoln Ditembak

Contoh lain, Ronald Reagan yang menjabat presiden pada 1981 hingga 1989. Dia mengalami kebingungan sehingga terkadang tidak bisa menentukan secara pasti di mana dia berada. Lima tahun setelah pensiun, Reagan didiagnosis mengidap alzheimer.

Kendati begitu, amandemen ke-25 pada Konstitusi AS tidak pernah diterapkan untuk melengserkan presiden.

Adakah bukti-bukti bahwa Trump mengalami gangguan jiwa?

Tidak ada bukti-bukti konkret bahwa Trump mengalami gangguan jiwa. Kalaupun ada, orang berwenang yang memeriksanya tidak bisa mengungkapkan hal itu ke publik karena terikat etika kedokteran dan aturan hukum.

Namun, dari pengamatan berbagai pihak, Trump amat mungkin mengalami serangkaian gejala penyimpangan kepribadian narsistis (NPD).

Berdasarkan jurnal ilmiah Psychology Today, orang yang mengalami gangguan ini menunjukkan tiga hal:

-Bermegah diri, kurang bisa berempati kepada orang lain, dan merasa perlu dikagumi
-Merasa lebih superior atau berhak mendapat perlakuan istimewa
-Mencari perhatian secara berlebihan, susah dikritik, dan sulit mengakui kekalahan

Baca juga: Ternyata, Narsis Tanda Anda Tak Bahagia dengan Penampilan Sendiri

Allen Frances, pakar yang menyusun kriteria diagnosis NPD, mengaku tidak bisa serta-merta menilai Trump mengalami NPD karena tidak terlihat stres.

"Trump lebih menyebabkan stres ketimbang mengalaminya. Dia juga sangat mendapat sanjungan, bukan hukuman, atas sikapnya yang bermegah diri dan kurang berempati," tulis Frances.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com