Warga Korsel Setuju Pemerintah Bantu Akomodasi Atlet Korut di Olimpiade

SEOUL, KOMPAS.com - Dalam sebuah survei, lebih dari setengah responden warga Korea Selatan menyetujui bantuan pemerintah untuk menutupi biaya pengiriman atlet Korea Utara dan pendukungnya, jika ikut serta dalam Olimpiade Musim Dingin 2018.

Dilansir dari Yonhap, Senin (8/1/2018), survei yang dilakukan oleh lembaga Realmeter pada Jumat (5/1/2018), menghasilkan 54,5 persen dari 505 responden setuju dengan pembiayaan akomodasi delegasi Korea Utara selama digelarnya Olimpiade, di Pyeongchang, pada 9-25 Februari 2018.

"Provinsi Gwangju dan Jeolla memiliki tingkat persetujuan tertinggi, disusul oleh Seoul, Gyeonggi, dan Incheon, serta Busan dan Gyeongsang," tulis lembaga itu.

Seperti diketahui, Korea Utara menerima ajakan Korea Selatan untuk melakukan pertemuan pertama, menyusul terselenggaranya Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan.

Baca juga : Olimpiade Musim Dingin, Ajang Perdamaian Korea Utara dan Korea Selatan?

Korea Selatan dan Korea Utara akan menggelar perundingan tingkat tinggi di desa gencatan senjata Panmunjom, di zona demiliterisasi yang memisahkan keduanya, pada 9 Januari 2018.

Sebelumnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam pidatonya pada Senin (1/1/2018) mengatakan Olimpiade bisa menjadi momen bagi pejabat negara tetangganya untuk bertemu dalam waktu dekat.

Korea Selatan dan penyelenggara Olimpiade berkeinginan agar Korea Utara turut ambil bagian dalam ajang olahraga internasional.

Keikutsertaan Korea Utara dalam acara olahraga di Korea Selatan sangat bergantung pada situasi politik dan militer, meski sebelumnya Korea Utara mengirim tim penuh ke Asian Games 2014 di Incheon, dekat Seoul.

Baca juga : Fokus Olimpiade Musim Dingin, Korsel-AS Sepakat Tunda Latihan Gabungan

Terakhir kali, perundingan tingkat tinggi di antara kedua negara tersebut berlangsung pada 2015.

Menteri Pertahanan AS Jum Mattis berbicara melalui sambungan telepon dengan pejabat di Seoul pada Jumat (5/1/2018) tentang topik pembahasan pertemuan antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Menurutnya, pertemuan keduanya hanya mendiskusikan perihal keikutsertaan Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin. Ajang olahraga tersebut secara historis terpisah dari politik.

"Ini akan menjadi kesempatan yang terlewatkan, jika negara-negara lain terlibat dalam pertemuan itu. Namun sebenarnya tidak demikian," ujarnya.