Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Anti-penghematan, Arab Saudi Tahan 11 Pangeran Kerajaan

Kompas.com - 06/01/2018, 20:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Otoritas hukum Arab Saudi dikabarkan telah menangkap 11 orang pangeran kerajaan karena mereka menggelar aksi unjuk rasa.

Situs berita Sabq via AFP Sabtu (6/1/2018) melaporkan, ke-11 putri itu menggelar demonstrasi setelah pemerintah kerajaan mengumumkan bakal melakukan aksi penghematan.

Tindakan penghematan itu antara lain dengan berhenti membayar tagihan air dan listrik keluarga kerajaan.

Selain itu, para pangeran juga menuntut agar Saudi memberikan "kompensasi finansial" setelah salah satu sepupu mereka ditahan tanpa kejahatan yang jelas.

Baca juga : Ditangkap Korupsi, Pangeran Saudi Ini Enggan Serahkan Harta Demi Bebas

"Para pangeran yang tidak disebutkan identitasnya itu berdemo di depan istana bersejarah, Qasr al-Hokm," kata Sabq dalam laporannya.

Pengawal kerajaan awalnya mencoba untuk membujuk putri-putri tersebut.

Namun, mereka tetap bergeming yang membuat para pengawal memutuskan untuk menangkap dan menahan mereka.

Mereka semua dilaporkan telah ditempatkan di penjara dengan tingkat keamanan tinggi, Ha'ir, dan bakal segera menghadapi persidangan.

Ini bukan pertama kalinya otoritas Saudi melakukan penangkapan terhadap keluarga kerajaan.

Pada 4 November 2017, terjadi penahanan terhadap 11 pangeran dan empat menteri, serta puluhan mantan menteri.

Di antara 11 pangeran yang ditangkap, terdapat nama miliarder Alwaleed bin Talal.

Perintah penahanan tersebut dikeluarkan oleh komite anti-korupsi pimpinan putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman.

Jaksa Agung Saudi, Sheikh Saud Al Mojeb memperkirakan, Saudi mengalami kerugian hingga 100 miliar dolar AS, sekitar Rp 1.351 triliun, yang dikorupsi sepanjang beberapa dekade terakhir.

Baca juga : Pangeran Arab Ini Pembeli Lukisan Yesus Termahal Dunia Karya Da Vinci

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com