Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tombol Nuklir Trump Lebih Kuat Ketimbang Milik Kim Jong Un

Kompas.com - 03/01/2018, 11:19 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN


WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mencela pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tentang kemampuan nuklir AS di tengah ketegangan di antara keduanya.

Kicauannya di Twitter, Selasa (2/1/2018) malam waktu setempat, Trump menyatakan tombol nuklir di tangannya lebih besar dan lebih kuat ketimbang milik Kim.

"Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un baru saja menyatakan ada tombol nuklir di mejanya setiap saat," tulisnya.

"Tolong informasikan kepadanya bahwa saya juga punya tombol nuklir, tapi lebih besar dan lebih kuat daripada miliknya, dan tombol saya dapat bekerja," tambahnya.

Dilansir dari CNN, Kim menyatakan dalam pidato Tahun Baru tentang keberadaan tombol nuklir di meja kerjanya.

"Seluruh daratan AS berada dalam jangkauan senjata nuklir kami dan tombol nuklir selalu ada di meja saya. Mereka harus menyadari ini bukan ancaman, tapi kenyataan," ucapnya.

Selain melontarkan retorika soal nuklir, Kim juga menyuarakan keinginannya untuk melakukan resolusi damai dengan Korea Selatan.

Baca juga : Trump Sebut Sanksi Internasional Berefek kepada Korea Utara

Sebelumnya, Trump berpendapat sanksi dan tekanan yang diberikan komunitas internasional telah berdampak kepada Korea Utara. Menurutnya, sanksi yang sudah diberikan membuat Pyongyang melunak dan mendapat pergolakan internal.

Pemerintah Korea Selatan juga telah mengajukan pertemuan tingkat tinggi dengan Korea Utara pada 9 Januari 2018, setelah Kim menyatakan kesediaannya untuk berdamai.

Baca juga : Olimpiade Musim Dingin, Ajang Perdamaian Korea Utara dan Korea Selatan?

Korea Utara juga kemungkinan berpartisipasi dalam ajang Olimpiade Musim Dingin 2018, di Pyeongchang, Korea Selatan.

Perbaikan hubungan kedua negara diharapkan berjalan seiring dengan langkah menuju denuklirisasi.

Terakhir kali, perundingan tingkat tinggi di antara kedua negara tersebut berlangsung pada 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com