Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Berlalu, Misteri Pembunuhan Benazir Bhutto Belum Terungkap

Kompas.com - 28/12/2017, 11:44 WIB


... dan orang yang ternyata masih hidup

Akhirnya, ada seorang pria yang konon mati tapi sebenarnya masih hidup. Dalam pengakuan mereka, para terduga persekongkolan itu mengatakan bpada hari pembunuhan tersebut, seorang pengebom bunuh diri kedua bernama Ikramullah menemani Bilal.

Begitu Bilal berhasil dalam tugasnya, tugas Ikramullah tidak diperlukan dan dia berjalan pulang tanpa cedera.

Selama bertahun-tahun para pejabat Pakistan bersikeras bahwa Ikramullah telah tewas akibat serangan pesawat tak berawak.

Baca juga : Mantan PM Pakistan Nawaz Sharif Beri Pukulan Balik

Pada 2017, kepala jaksa Mohammad Azhar Chaudhry mengatakan kepada BBC, bukti yang dikumpulkan oleh agen investigasi Pakistan, kerabat dan pejabat pemerintah, untuk menetapkan bahwa "Ikramullah sudah mati".

Namun pada Agustus 2017, pihak berwenang Pakistan menerbitkan daftar 28 halaman teroris yang paling dicari di negara tersebut. Bertengger di nomor sembilan adalah Ikramullah, seorang penduduk Waziristan Selatan dan terlibat dalam serangan bunuh diri terhadap Benazir Bhutto, kata daftar tersebut.

BBC mendapat kabar, Ikramullah sekarang tinggal di Afghanistan timur dan bertugas sebagai komandan tingkat menengah Taliban Pakistan.

Sejauh ini satu-satunya orang yang dihukum sehubungan dengan pembunuhan Benazir Bhutto adalah dua petugas polisi yang memerintahkan pembersihan lokasi pembunuhan di Rawalpindi.

Baca juga : Adik Mantan PM Pakistan Nawaz Sharif Batal Gantikan Abangnya, Ada Apa?

Banyak orang Pakistan menganggap hukuman tersebut tidak adil, karena percaya polisi itu tidak akan pernah membersihkan lokasi dengan menyemprotkan air dari selang itu tanpa diperintah oleh militer.

Hal ini menyiratkan, sekali lagi, sejumlah orang di pemerintahan menutup-nutupi kasus itu.

Orang-orang ini bagian dari jaringan tersembunyi yang terdiri dari personel militer yang sudah pensiun dan yang masih dinas, yang berkilah bahwa mereka mengambil tindakan untuk melindungi apa yang mereka anggap sebagai kepentingan nasional Pakistan yang penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com