Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemandu Wisata Asal China Diinjak Gajah hingga Tewas di Thailand

Kompas.com - 27/12/2017, 10:52 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


CHON BURI, KOMPAS.com — Seorang pemandu wisata asal China tewas diinjak gajah setelah dia berusaha menyelamatkan kelompok turnya dari hewan berbelalai di wilayah Pattaya, Thailand.

Dilansir dari Straits Times, Rabu (27/12/2017), sebelum gajah itu mengamuk, salah satu turis memprovokasi hewan raksasa itu dengan menarik ekornya.

Namun, polisi Thailand belum memastikan penyebab utama insiden tersebut dan investigasi masih berlangsung.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.00 waktu setempat pada Kamis (21/12/2017) saat pemandu wisata bernama He Yongjie membawa kelompok turnya yang terdiri atas 30 orang ke kamp gajak Sam Liam Thong Kham.

Baca juga: Gajah Mengamuk dalam Festival Keagamaan di India, 1 Tewas

Dua turis yang baru saja turun dari gajah berusia 17 tahun memicu beberapa orang lain bergegas memotret mamalia tersebut.

Menurut keterangan saksi, saat beberapa wisatawan berpose di sebelah gajah, salah satunya menarik ekor gajah bernama Plai Uthen itu.

Gajah yang terkejut itu lari ke kerumunan. Kemudian He berusaha melindungi anggota kelompok tur. Namun, gajah malah menjatuhkannya ke tanah dan menginjaknya hingga tewas.

Manajer kamp gajah tersebut, Rangsan Panawatanakul, mengatakan, layanan naik gajah berhenti sementara mulai Jumat (22/12/2017) hingga menunggu perbaikan dan konstruksi pagar agar pengunjung menjauh dari jalur yang dilintasi gajah.

Baca juga: Aksi Gajah Liar Serang Bus di China Terekam Kamera

Dia menyampaikan belasungkawa kepada korban. Namun, dia menekankan agar ke depan pengunjung tidak mengganggu gajah sehingga mereka tidak akan menyerang siapa pun.

Menurut keterangannya, insiden tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.

Manajemen kamp gajah akan membayar perawatan turis yang mengalami luka dan menawarkan kompensasi kepada kerabat pemandu wisata yang meninggal, di samping pembayaran asuransi senilai 1 juta baht atau Rp 413 juta.

Media Pemerintah China, CGTN, melaporkan keluarga He menolak kompensasi uang senilai total 400.000 yuan atau Rp 827 juta. Mereka menginginkan laporan investigasi yang valid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com