Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Misa Natal, Paus Ajak Dunia Bangun Imajinasi Sosial Baru

Kompas.com - 25/12/2017, 15:39 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis


KOMPAS.com
Paus Fransiskus menyeru dunia membangun imajinasi sosial baru, menyikapi beragam persoalan yang belakangan mencuat terutama soal imigran, dalam misa Natal di Basilica Santo Petrus, Vatikan, Minggu (24/12/2017) malam waktu setempat.

Paus menyampaikan pembelaan tegas terhadap para imigran, bahkan menyandingkannya dengan kisah Maria dan Yosef di Injil yang sempat kesulitan mendapatkan tempat saat tiba pertama kali di Betlehem.

Menurut Paus, iman menuntut orang asing mendapat penyambutan yang baik. Kisah yang Paus rujuk dari Injil adalah tentang perjalanan Maria dan Yosef dari Nazareth ke Betlehem untuk mengikuti sensus yang diperintahkan Kaisar Augustus, pemimpin Romawi.

"Begitu banyak jejak lain yang tersembunyi dalam jejak Yosef dan Maria. Kita melihat jejak seluruh keluarga yang dipaksa berangkat pada zaman kita sekarang. Kita melihat jejak jutaan orang yang tidak memilih untuk pergi, tetapi diusir dari tanah mereka, meninggalkan yang tersayang, " kata Paus Fransiskus, seperti dikutip kantor berita Reuters.

Misa Kudus di Basilica Santo Petrus diikuti sekitar 10.000 orang, sementara lebih banyak lagi umat Kristiani yang mengikuti misa dari alun-alun di luarnya. Keamanan di sekitar Basilica Santo Petrus ditingkatkan pada perayaan Natal tahun ini, lengkap dengan kehadiran detektor logam.

Paus lalu menyeru dunia membangun imanjinasi sosial baru. "Di mana tak ada lagi yang merasa tidak punya tempat di Bumi buat mereka," kata pemimpin agama bagi sekitar 1,3 miliar pemeluk Katholik sedunia tersebut.

Selama 5 tahun berada di Tahta Suci, Paus Fransiskus kerap melontarkan pernyataan yang berseberangan dengan para politisi dunia. Seruannya soal imigran ini pun tak terlepas dari tren kebijakan politik terkait imigran di sejumlah negara.

Misa Natal di Basilica Santo Petrus, Vatikan, yang dipimpin Paus Fransiskus, Minggu (24/12/2017) malam waktu setempat. AFP PHOTO/ANDREAS SOLARO Misa Natal di Basilica Santo Petrus, Vatikan, yang dipimpin Paus Fransiskus, Minggu (24/12/2017) malam waktu setempat.

Di Jerman, misalnya, partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang beraliran ultra-kanan dan anti-imigran telah mendapatkan sejumlah kemenangan di pemilu negara itu. Hasil tersebut lalu dipakai untuk menekan Kanselir Jerman Angela Merkel yang menerapkan kebijakan pintu terbuka bagi imigran, dengan menuntut pembentukan pemerintahan koalisi.

Lalu, di Italia, Liga Utara pimpinan Matteo Salvini yang anti-imigran, diperkirakan juga bakal memetik kemenangan dalam pemilu pada tahun depan. Di negara ini, pembahasan undang-undang yang memberikan kewarganegaraan kepada anak-anak imigran yang lahir di Italia tertahan mandek di parlemen.

Paus Fransiskus menyatakan, "Dokumen kewarganegaraan kita berasal dari Tuhan." Karenanya, ujar dia, menghormati para migran adalah bagian integral dari kekristenan.

Pada kesempatan itu, Paus mengutuk pula praktik perdagangan manusia yang menghasilkan uang dari para migran putus asa. Menurut dia, praktik ini adalah aksi Herodes versi terkini.

Herodes dikisahkan di Alkitab sebagai raja yang memerintahkan pembunuhan semua anak laki-laki yang baru lahir di dekat Betlehem. Perintah ini telah memicu gelombang emigrasi pada waktu itu.

Kantor berita AFP mengutip pula desakan Paus kepada umat Nasrani untuk tidak mengabaikan para migran yang terusir dari tanah mereka akibat para pemimpin yang membiarkan darah orang-orang tak bersalah tertumpah.

"... (akibat) para pemimpin yang memaksakan kekuasaan dan meningkatkan kekayaan mereka tanpa melihat ada persoalan dengan darah orang tak bersalah tumpah," ujar Paus, yang dikutip AFP.

Lebih dari 14.000 orang diperkirakan tewas dalam upaya menyeberangi perbatasan menuju Eropa selama empat tahun terakhir. Mereka adalah para korban konflik bersenjata dan krisis ekonomi yang mencoba bertahan hidup dan mencari peruntungan keluar dari negaranya.

Pada Senin (25/12/2017) waktu setempat, Paus dijadwalkan menyampaikan Urbi et Orbi—terjemahan bebasnya "Kepada Kota dan Dunia"—Natal dari balkon Basilica Santo Petrus. Berdasarkan tradisi, Paus menyampaikan dua kali pidato seperti ini dalam setahun, yaitu pada Natal dan Paskah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com