Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesulitan Dana, Kebun Binatang di Gaza Jual Tiga Anak Singa

Kompas.com - 24/12/2017, 19:27 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

GAZA, KOMPAS.com - Sebuah kebun binatang swasta yang berlokasi di Jalur Gaza terpaksa menjual tiga ekor anak singa yang baru saja dilahirkan karena terkendala masalah biaya.

Pemilik sekaligus pengelola kebun binatang, Mohammad Ahmad Jumaa mengiklankan tiga ekor anak singa tersebut di media sosial.

Dia membuka harga untuk masing-masing anak singanya 3.000 dinar Yordania atau setara 5.000 dolar AS (sekitar Rp 67 juta).

"Situasi ekonomi semakin buruk dan sulit menemukan makanan maupun air untuk hewan-hewan ini. Saya terpaksa menjual tiga ekor anak singa yang baru lahir sebulan lalu," kata Jumaa dikutip dari Times of Israel, Minggu (24/12/2017).

Baca juga: Nasib Kebun Binatang Tertua di Afrika, Kini...

Dia menamai anak-anak singa tersebut Paletina, Al-Quds (sebutan Yerusalem dalam bahasa Arab), dan Erdogan.

Setelah mengiklankan tiga anak singanya di Facebook, Jumaa mengaku sudah ada sejumlah pihak yang menghubungi. Namun hingga kini belum ada yang sepakat membelinya.

Jumaa mengatakan, dirinya akan mempergunakan uang hasil penjualan anak singa itu untuk membiayai singa lainnya yang ada di kebun binatangnya. Dikatakannya, masih ada tiga ekor singa betina dan dua singa jantang yang harus diberi makan.

Kebun binatang swasta milik Jumaa berada di Rafah, yang berbatasan dengan Mesir. Kebun binatang tersebut sudah berdiri selama 23 tahun dan untuk biaya operasional setiap bulannya membutuhkan sekitar 345 dolar AS (Rp 4,6 juta).

Pada 2016 lalu, sejumlah hewan telah dipindahkan dari kebun binatang di Gaza karena kondisinya yang menyedihkan.

Baca juga: Di Hadapan Pengunjung, Harimau Siberia Serang Staf Kebun Binatang

Seekor harimau, dua kura-kura, dua burung rajawali, dua landak, seekor emu, pelikan dan rusa yang dipindahkan ke rumah baru mereka di Afrika Selatan, Yordania atau Israel.

Selain itu, banyak hewan di kebun binatang di kawasan sengketa dan perang itu, yang akhirnya mati karena tidak dirawat dengan baik karena pemiliknya yang kehabisan dana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com