Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2017, 18:31 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum lama ini telah merampungkan program pelatihan operator tank kepada sejumlah tentara wanita.

Pasukan tank tempur wanita tersebut menjadi yang pertama di Israel dan akan segera dikirim ke wilayah perbatasan selatan Israel untuk menjalani masa percobaan selama empat bulan.

"Kita berdiri di atas sejarah. Untuk pertama kalinya, medali operator tank akan disematkan ke seragam tentara wanita IDF," kata Kepala Korps Pelatihan Pasukan Kolonel Moran Omer dilansir dari Times of Israel, Jumat (22/12/2017).

Baca juga: Tampar Tentara Israel, Gadis Remaja Palestina Ditahan

Untuk pasukan operator tank tempur wanita pertamanya, IDF menyeleksi 15 tentara wanita yang diikutkan dalam program rekrutmen tempur. Namun dua di antaranya gagal menyelesaikan program, menyisakan 13 anggota.

Program pelatihan yang intensif telah dimulai sejak awal Maret 2017 lalu. Menjadi program pelatihan yang panjang dan intens.

Dari 15 rekrutmen, dua di antaranya tereliminasi dalam latihan dasar, dan 13 tentara yang tersisa dipindahkan ke markas pasukan lapis baja Shizafon di Negev.

Di sana, mereka dilatih untuk mengoperasikan tank model Merkava Mark 3.

Selama beberapa bulan ke depan, pasukan ini akan ditugaskan di perbatasan Israel selatan, bergabung dengan Divisi ke-80 angkatan darat dan bertanggung jawab atas gurun Negev dan Arava selatan.

Mereka juga akan membantu dalam menjaga perbatasan wilayah selatan.

Pasukan tank tempur wanita ini menjadi percontohan yang ke depan akan semakin dikembangkan untuk memberi kesempatan kaum wanita berperan dalam IDF.

Selama lima tahun terakhir, tren tentara wanita di militer Israel ini terus meningkat hingga lima kali lipat.

Pada 2012 tercatat hanya ada 547 personel tentara wanita di IDF, namun tahun ini jumlah tersebut meningkat menjadi sekitar 2.700 personel.

Kritikan sempat dilayangkan terhadap program ini yang dikecam sebagai bentuk eksperimen sosial yang berbahaya.

Program percontohan tersebut akan berakhir dan dievaluasi pada Maret 2018 mendatang.

Baca juga: Tentara Israel yang Menyamar Tangkap Demonstran Palestina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com