Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Negara Tak Hadiri Sidang Darurat Majelis Umum PBB soal Yerusalem

Kompas.com - 22/12/2017, 17:06 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber CNN,AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Sidang darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dengan agenda pemungutan suara untuk rancangan resolusi terkait status Yerusalem telah digelar pada Kamis (21/12/2017).

Sidang tersebut menghasilkan 128 negara memberikan suaranya untuk mendukung rancangan resolusi yang menentang pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Sementara hanya sembilan negara, termasuk AS dan Israel yang memilih menentang dan 35 negara abstain.

Presiden Majelis Umum PBB Miroslav Lajcak pada Senin (18/12/2017) telah mengirimkan undangan kepada 193 negara anggota. Dengan kata lain, ada 21 negara yang tidak hadir dalam sidang.

Baca juga: PM Israel Puas dengan Hasil Voting Majelis Umum PBB soal Yerusalem

Melihat hasil voting tersebut, maka Majelis Umum PBB resmi meloloskan rancangan resolusi yang salah satu poinnya adalah mementahkan pengakuan Trump terhadap Yerusalem pada 6 Desember lalu.

Meski kalah telak dengan sembilan suara melawan 128 suara, AS dan Israel melihat ada hal positif dari hasil tersebut.

"Sementara resolusi itu disahkan, proses voting menunjukkan cerita yang berbeda," kata juru bicara utusan AS.

"Tampak jelas bahwa banyak negara lebih memprioritaskan hubungan mereka dengan AS," tambahnya.

Sehari sebelum pemungutan suara, Presiden Trump mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan negara-negara yang memilih setuju dengan resolusi.

Trump mengatakan akan memangkas bantuan pendanaan kepada negara-negara yang berseberangan dengannya.

Baca juga: Majelis Umum PBB Agendakan Voting untuk Rancangan Resolusi soal Yerusalem

Menurut analis PBB untuk Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa, Richard Gowan, "ancaman" Trump tersebut tampaknya berpengaruh terhadap negara-negara kecil dan miskin.

"Negara-negara yang lebih kecil, negara-negara miskin mungkin sedikit gugup saat mendengar retorika Trump," kata Gowan.

"Namun mereka juga cukup percaya diri bahwa negara-negara besar di blok Arab akan menjamin posisi yang melawan AS, begitu juga dengan negara Eropa," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com