Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekejaman Korea Utara: Jenazah Tahanan Diumpankan ke Anjing Penjaga

Kompas.com - 15/12/2017, 17:23 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Cerita kekejaman rezim Korea Utara kembali diungkapkan salah seorang mantan tahanan mereka yang berhasil melarikan diri.

Kali ini, Ji Hyeon A, salah seorang pembelot Korea Utara mengungkapkan cerita selama dia ditahan pemerintah Korea Utara dalam forum PBB yang digelar di New York.

Forum yang digelar pada 10 Desember 2017 itu sekaligus memperingati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia dan disponsori Inggris, AS, Perancis, Jepang, Korea Selatan, dan Kanada.

Baca juga: PBB Didesak Gelar Pertemuan Bahas Negara Nuklir Korea Utara

Dalam forum tersebut, Hyeon A mengisahkan dirinya sempat tiga kali melarikan diri dari negara terisolasi tersebut dan sampai di China.

Namun, tiga kali pula dia dipaksa kembali untuk menghadapi kondisi yang mengerikan di pusat penahanan.

Barulah pada 2007, Hyeon A berhasil sampai di Korea Selatan, tempat dia kembali bertemu dengan ibu, saudara laki-laki dan adik perempuannya.

Hanya sang ayah yang hingga kini tidak diketahui kabarnya.

Di hadapan sejumlah pemimpin PBB, Hyeon A menggambarkan betapa kejamnya perilaku pejaga di pusat penahanan pembelot Korea Utara.

Tak hanya menerima kekerasan fisik, para tahanan juga kerap dibiarkan kelaparan atau hanya diberi makanan busuk.

"Terkadang para tahanan diberi belalang liar, katak bahkan tikus sebagai makanan."

"Dan yang paling buruk adalah saat jenazah para tahanan yang tewas karena kelaparan diberikan kepada anjing penjaga," kata Hyeon A dilansir dari Express.

Hyeon A menggambarkan Korea Utara sebagai penjara yang mengerikan dengan pemimpinnya terus melakukan pembunuhan massal terhadap warganya.

Dia pun mendesak kepada pemerintah China untuk berhenti mengirimkan warga Korea Utara kembali ke negara itu.

Hyeon A juga mendesak para pemimpin negara untuk mau berdiri melawan rezim yang berkuasa dan memperjuangkan para pembelot Korea Utara.

Baca juga: Pembelot Korea Utara Memohon agar Diizinkan Kembali ke Pyongyang

PBB dalam pernyataannya menyebut kekejaman Korea Utara tidak ada bandingannya di dunia.

"Di dewan hari ini, China sekali lagi mencoba untuk menghalangi pertemuan dengan menegaskan situasi hak asasi manusia di Korea Utara tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan dan perdamaian internasional."

"Tapi sebagian besar dewan tidak setuju," demikian pernyataan PBB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com