Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Betah, Sebagian Pembelot Korut di Korsel Ingin Pulang Kampung

Kompas.com - 15/12/2017, 16:55 WIB

"Saya kesepian dan sebagian besar pendatang dari Korea Utara berpikir yang sama," katanya.

"Orang Korea Selatan tidak mau bersosialisasi dengan kita, mereka tidak memperlakukan kita seperti manusia," tambah dia.

"Meskipun Korea Utara lebih miskin, saya merasa lebih bebas di Korea Utara. Tetangga dan orang-orangnya saling membantu satu sama lain dan saling bergantung satu sama lain."

"Hidup lebih sederhana di sana dan di sini (Korea Selatan) mereka hanya diperbudak uang," dia menegaskan.

Baca juga : Pembelot: Rezim Kim Jong Un Jauh Lebih Buruk dari Laporan Media

Kwon telah mencoba untuk kembali secara ilegal melalui China, namun saat hendak pergi pemerintah Korea Selatan menangkapnya dan dia mendekam beberapa bulan di penjara.

Pendatang Korea Utara dengan segera mendapat kewarganegaraan Korea Selatan. Dan sebagai warga negara, mereka dilarang secara hukum untuk memiliki kontak atau mengunjungi negeri kelahirannya.

Namun sekarang Kwon memimpin sebuah kampanye agar pemerintah Korea Selatan mengubah undang-undang dan mengizinkan pendatang asal Korea Utara pulang ke tanah kelahirannya.

Diyakini saat ini sekitar 80 orang pendatang Korea Utara yang secara aktif berusaha untuk kembali pulang.

Kwon telah menghabiskan beberapa bulan terakhir untuk melakukan protes dan melobi PBB serta parlemen Korea Selatan.

Ada sekitar 25.000 orang warga asal Korea Utara yang tinggal di Korea Selatan. Mereka berjuang untuk menyesuaikan diri dengan sistem kapitalis yang sangat kompetitif dan ritme kehidupan yang lebih cepat di Korea Selatan.

Baca juga : Kisah Misi 100 Menit Pilot Pembelot Bawa Pergi Keluarganya dari Kuba

Studi memperkirakan lebih dari setengah warga Korea Utara tersebut mengalami diskriminasi dan depresi. Dan angka pengangguran di antara mereka enam kali lebih tinggi dari rata-rata warga Korea Selatan.

Diperkirakan 25 persen dari seluruh pendatang asal Korea Utara sudah serius mempertimbangkan untuk kembali ke kampung halaman mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com