Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir 2017, Perdagangan Thailand-Korea Utara Nol

Kompas.com - 14/12/2017, 16:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Pemerintah Thailand mengumumkan bakal mengurangi perdagangan mereka dengan Korea Utara (Korut) secara signifikan.

Pernyataan tersebut dilontarkan setelah Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Korut, Joseph Yun, berkunjung ke Bangkok untuk berbicara dengan para pejabat Thailand.

Direktur Komersial Kementerian Perdagangan Thailand, Pimchanok Vonkorpon menyatakan, saat ini perdagangan kedua negara bakal dikurangi secara drastis.

"Harapan kami, di akhir 2017, kegiatan ekspor dan impor dari dan menuju Korut adalah nol," tegas Vonkorpon dikutip dari kantor berita AFP Kamis (14/12/2017).

Baca juga : Apakah Korea Utara Sedang Mengembangkan Senjata Biologi?

Adapun kunjungan ke Thailand merupakan bagian dari lawatan Yun ke Asia pada 11-15 Desember mendatang.

Yun berkunjung untuk berdiskusi mengenai tekanan yang perlu diberikan kepada rezim Kim Jong Un agar bersedia menghentikan program nuklir dan persenjataannya.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri AS begitu frutrasi karena berbagai embargo ekonomi yang diberikan dunia tidak menyurutkan langkah Korut mengembangkan senjatanya.

Malah, pada 29 November, mereka menguji coba rudal balistik antar-benuar (ICBM) terbaru, Hwasong-15.

AFP Uji Misil dan Nuklir Korea Utara

Meski begitu, bukan berarti sanksi dunia terhadap Korut tidak memberikan hasil.

September lalu, Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi pelarangan negara-negara di dunia untuk memberikan visa kerja kepada warga negara Korut.

Akibatnya, kebijakan tersebut mempengaruhi 100.000 rakyat Korut di seluruh dunia yang selama ini memberikan devisa senilai 500 juta dolar AS, atau sekitar Rp 6,7 triliun kepada rezim Kim Jong Un.

Baca juga : Kisah Charles Jenkins, Tentara AS yang Membelot ke Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com