Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2017, 13:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SUTHERLAND SPRINGS, KOMPAS.com - Ryland Ward tidak bisa menghabiskan liburan Natal dengan bermain bersama teman-teman sebayanya.

Sebab, dokter yang merawatnya belum mengizinkan bocah berusia lima tahun tersebut pulang.

Dari hasil pemeriksaan rontgen, diketahui terdapat komplikasi pada tulang paha Ward.

Meski begitu, dia cukup bahagia berkat kartu ucapan selamat Natal yang dikirimkan oleh masyarakat di seluruh penjuru Amerika Serikat (AS).

Ward merupakan korban selamat dalam insiden penembakan massal di Gereja First Baptist di Sutherland Springs, Texas, 5 November lalu.

Baca juga : Pelaku Penembakan Gereja Texas Mantan Tentara AU

Penembakan yang dilakukan mantan tentara Angkatan Utara, Devin Patrick Kelley itu menewaskan 26 jemaat tewas dan 20 lainnya terluka.

Adapun Kelley tewas setelah tertembak di kepalanya ketika dikejar oleh warga setempat.

Ward tertembus lima butir timah panas di tubuhnya. Sementara ibunya dan dua saudaranya menjadi korban yang meninggal dunia.

Sejak insiden tersebut, sudah enam pekan Ward harus menghabiskan hari-harinya di rumah sakit.

Nenek Ward, Sandy Ward, kepada KSAT via The Independent Rabu (13/12/2017) berujar, dia bahagia melihat banyak orang yang memperhatikan cucunya.

"Ryland sangat menikmati setiap kartu Natal dan dolar yang dikirimkan kepadanya," kata Sandy Ward.

Sang nenek melanjutkan, dia dan pihak rumah sakit belum memberi tahu Ward bahwa ibu dan dua saudarinya telah tiada.

Sementara itu, situs penggalangan dana, GoFundMe, melakukan aksi donasi untuk membantu biaya rumah sakit Ward.

Dari target 200.000 dolar AS, sekitar Rp 2,7 miliar, GoFundMe telah mengumpulkan 132.000 dolar AS, atau setara dengan Rp 1,7 miliar.

Baca juga : Penembakan Gereja di Texas, Insiden Ke-307 di AS Sepanjang Tahun Ini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com