Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Temukan 100 Dolar AS Palsu, Diduga Milik Korut

Kompas.com - 12/12/2017, 16:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Bank Korea Selatan (Korsel) mengumumkan telah menemukan pecahan uang palsu senilai 100 dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp 1,3 juta.

Uang itu diduga diproduksi oleh Korea Utara (Korut) menyusul berbagai sanksi internasional yang mereka terima.

100 dolar AS palsu berkualitas tinggi, atau yang dikenal dengan nama "Supernote" tersebut ditemukan oleh KEB Hana Bank di cabang mereka di Seoul.

AFP melaporkan Selasa (12/12/2017), dolar palsu itu ditemukan tim spesialis pendeteksi uang palsu November lalu.

Uang itu, kata Kepala Anti-pemalsuan KEB Hana Bank Yi Ho Joong, benar-benar berkualitas tinggi sehingga sulit membedakan dengan uang asli dari bank.

Baca juga : AS, Korsel, dan Jepang Gelar Latihan Gabungan Lacak Rudal Korut

"Uang ini merupakan supernote jenis baru yang ditemukan di seluruh dunia," kata Ho Joong.

"Supernote" terdahulu tercatat antara 2001-2003. Namun, teknik pemalsuan terbaru baru terjadi 2006.

Ho Joong mengatakan, cetak timbul, maupun tinta tanpa noda yang merupakan teknologi terbaru uang asli bisa diaplikasikan ke dalam "supernote" tersebut.

Ho Joong menjelaskan, dibutuhkan fasilitas senilai 100 juta dolar AS, sekitar Rp 1,3 triliun, untuk bisa membuat "Supernote".

"Hanya organisasi selevel negara yang bisa mendapatkan fasilitas tersebut," papar Ho Joong.

Media Korsel mengarahkan dugaan ke Pyongyang. Negeri pimpinan Kim Jong Un itu dianggap sengaja mencetak 100 dolar AS tersebut untuk mengantisipasi berbagai sanksi yang dilontarkan komunitas internasional.

Apalagi, sanksi itu makin diperberat menyusul uji coba rudal balistik antar-benua (ICBM) baru, Hwasong-15, yang diklaim mampu menjangkau daratan utama AS 29 November lalu.

Namun, Ho Joong menyatakan, sejauh ini hasil investigasi awal belum menunjukkan bukti adanya keterlibatan Korut dalam dolar palsu itu.

Meski, diplomat Korut dikabarkan mempunyai rekam jejak sering membawa dolar palsu kemana pun mereka pergi.

"Saat ini, bank baru meningkatkan penyelidikan intelijen pasca-temuan ini," tutur Ho Joong.

Baca juga : Korsel Ciptakan Unit Pemenggal untuk Lumpuhkan Korut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com