Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemenang Nobel Perdamaian Peringatkan Dampak Senjata Nuklir

Kompas.com - 11/12/2017, 08:41 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,AFP


OSLO, KOMPAS.com - Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2017 memperingatkan negara-negara yang memiliki senjata nuklir untuk menghilangkan "instrumen kegilaan" tersebut atau menyebabkan kehancuran bersama.

Dilansir dari CNN, Minggu (10/11/2017), peringatan tersebut terlontar pada acara penghargaan Nobel Perdamaian tahun ini di Oslo, Norwegia, yang dimenangkan oleh Kampanye Internasional untuk Penghapusan Senjata Nuklir (ICAN).

"Kalian masing-masing merupakan bagian integral dari sistem kekerasan yang mengancam manusia," kata Setsuko Thurlow, seorang penyintas bom Hiroshima dan juru kampanye ICAN.

Thurlow meminta negara-negara yang memiliki senjata nuklir untuk segera melenyapkannya.

Baca juga : Ada Donald Trump di Deretan Calon Penerima Nobel Perdamaian

Komite Nobel Norwegia memilih kelompok tersebut sebagai pemenang hadiah perdamaian tahun ini atas perannya sebagai pendorong upaya kesepakatan PBB mengenai larangan penggunaan senjata nuklir.

Perjanjian tersebut disetujui pada 7 Juli 2017 dengan dukungan daari 122 negara. Perjanjian tersebut melarang kegiatan nuklir, termasuk melakukan pengembangan, pengujian, produksi, pembuatan, perolehan, kepemilikan atau penimbunan senjata nuklir.

Dia juga menceritakan kisahnya sebagai anak sekolah berusia 13 tahun pada 1945 yang harus menyaksikan teman sekelas yang kehilangan anggota tubuhnya, setelah Amerika Serikat menjatuhkan sebuah bom atom di Hiroshima.

Thurlow selamat, namun sebagian besar teman sekelasnya tidak demikian. Keponakannya yang berusia 4 tahun terbunuh dalam peristiwa bom tersebut.

"Dia terus meminta air dengan suara samar sampai kematian melepaskannya dari penderitaan," kata Thurlow.

Baca juga : Tokyo akan Gelar Latihan Evakuasi dan Simulasi Serangan Nuklir

Dia mengatakan kisah tragis keponakannya mengingatkannya pada semua anak di dunia sekarang ini, yang hidup di bawah ancaman senjata nuklir.

"Kita tidak boleh bersikap toleran terhadap kegilaan ini (nuklir)," katanya.

AS, Inggris, Perancis, Rusia, dan China, merupakan lima nefara permanen dalam Dewan Keamanan PBB, yang seluruhnya memiliki senjata nuklir, dan tidak berpartisipasi dalam negoisasi itu.

Korea Utara, yang telah meluncurkan enam kali uji coba senjata mematikan tersebut, juga tidak ikut dalam perjanjian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com