Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palestina Tidak akan Terima Kehadiran Wapres AS

Kompas.com - 08/12/2017, 15:23 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Al Jazeera


RAMALLAH, KOMPAS.com - Pemerintah Palestina tidak akan menerima kehadiran Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, dalam rencana kunjungan ke Palestina pada bulan ini.

"Kami tidak akan menerimanya di wilayah Palestina," kata pejabat senior Palestina, Jibril Rajoub, pada Kamis (7/12/2017) waktu setempat, setelah Presiden AS Donald Trump, mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

Dilansir dari Al Jazeera, Jumat (8/12/2017), Pence diperkirakan akan berkunjung ke Israel pada akhir bulan ini. Dia juga akan mendatangi kota di Palestina, Bethlehem.

Pejabat AS, dalam pernyataannya pada kantor berita Associated Press mengatakan, Pence tetap berencana untuk menemui Presiden palestina Mahmoud Abbad.

Baca juga : Israel Tempatkan Polisi di Jerusalem

Pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem, telah menyulutkan konflik Israel-Palestina, di mana status Jerusalem menjadi isu utama. Rakyat Palestina memandang Jerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Sebelumnya, Trump mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu (6/12/2017) waktu setempat, di Gedung Putih.

"Israel adalah negara yang berdaulat dengan hak seperti setiap negara berdaulat lainnta untuk menentukan ibu kotanya sendiri," kata Trump.

Baca juga : Kanada Berjanji Tak Akan Pindahkan Kedutaan ke Jerusalem

Trump menyatakan keputusannya menandai dimulainya pendekatan baru untuk menyelesaikan konflik Israel dan Palestina. Dia mengklaim pemerintah AS tetap bertekad mengejar kesepakatan damai terhadap wilayah itu.

"AS akan mendukung solusi dua negara yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan keputusan Trump soal Jerusalem menjadi hari bersejarah bagi negaranya.

Baca juga : Mengenal Jerusalem, Kota Suci Tiga Agama

Menurutnya, Jerusalem telah menjadi ibu kota Israel selama hampir 70 tahun.

"Jerusalem menjadi fokus dari harapan, impian, dan doa kami selama 3.000 tahun. Jerusalem telah menjadi ibu kota orang-orang Yahudi selama 3.000 tahun," katanya dalam sebuah pernyataan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com