Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Gagalkan Rencana Pria yang Ingin Serang Masjid di Florida

Kompas.com - 06/12/2017, 09:13 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC


FLORIDA, KOMPAS.com - Biro Penyelidik Federal (FBI) menggagalkan rencana penyerangan masjid di Florida, Amerika Serikat, oleh seorang pria berusia 69 tahun. Kemudian, Kepolisian Florida, menahan pria tersebut.

Dilansir dari BBC, Selasa (6/12/2017), FBI menyatakan, imigran asal Filipina bernama Bernandino Bolatete, menargetkan serangan ke Islamic Center di Jacksonville, Florida, AS.

"Aku hanya ingin memberikan orang-orang itu bagaimana rasanya makan obat mereka sendiri," tulis pesan teks Bolatete yang dikirimkan ke agen rahasia yang sedang menyamar.

Dalam konferensi pers, kepala polisi Jacksonville, Mike William mengatakan, Bolatete memiliki sentimen anti-Islam yang kuat dan memiliki senjata untuk melakukan serangan.

Baca juga : Mahkamah Agung AS Dukung Aturan Imigrasi Kontroversial Trump

Dia mengatakan pada petugas yang menyamar tentang rencananya untuk memanjat menara masjid. Bolatete juga menyebut akan membawa lima senapan yang digunakan untuk menyerang masjid.

"Ini akan menjadi besar kan?" katanya sambil tertawa, dalam transkrip FBI dari percakapan yang direkam secara diam-diam.

FBI menyebut Bolatete menderita masalah ginjal, sehingga sebelum kematiannya, dia ingin menembak sebuah masjid.

Bolatete bekerja di toko minuman keras Wacko, dan tiba di AS pada 2010 melalui pengajuan petisi ke pemerintah AS untuk mendapatkan visa, yang dikenal sebagai green card.

"Dia adalah pecinta senjata. Dia suka mengumpulkan senjata," kata saudara Bolatete, Pedro.

Baca juga : Trump Tunda Pengumuman Pemindahan Kedubes AS di Israel

Polisi mengatakan, masyarakat setempat dipastikan aman dan tidak terancam ketika proses penyelidikan rahasia seperti itu dilakukan.

Dalam sebuah pernyataan, ketua Islamic Center Jackonville, menyebut komunitasnya terkejut mengenai hasil dari penyelidikan rahasia tersebut.

"Kami tidak tahu apa motivasi orang ini terhadap rencana tindakan kejamnya," kata juru bicara Islamic Center, Ashraf Shaikh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com