Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tunda Pengumuman Pemindahan Kedubes AS di Israel

Kompas.com - 05/12/2017, 11:44 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber VOA News


WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donals Trump tidak akan mengumumkan keputusannya pada batas waktu Senin (4/12/2017), terkait pemindahan kedutaan besar AS di Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Dilansir dari VOA, Senin (4/12/2017), juru bicara Gedung Putih, Hogan Gidley mengatakan, pengumuman keputusan itu akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.

Trump telah ditugaskan untuk memutuskan apakah menunda kepindahan kedubes AS dari Tel Aviv selama enam bulan lagi. Setiap presiden AS telah melakukan rutinitas tersebut sejak Kongres mengeluarkan undang-undang terkait isu di Israel pada 1995.

"Presiden telah jelas mengenai masalah ini. Bukan masalah 'jika' lagi, tapi masalah kapannya," ucap Gidley.

Baca juga : Apakah Trump Bakal Akui Yerusalem sebagai Ibukota Israel?

Pejabat Senior AS memperkirakan Trump akan mengeluarkan surat perintah sementara, atau yang kedua sejak dia menjabat.

Namun, Trump juga disebut akan memberikan pidato pada Rabu (6/12/2017) waktu setempar, untuk secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Langkah tersebut akan mematahkan kebijakan AS selama beberapa dekade, dan dapat memicu kekerasan di Timur Tengah.

Warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibukota negara masa depan mereka.

Baca juga : Liga Arab: Pengakuan AS Terkait Yerusalem Bisa Picu Kekerasan

Di sisi lain, masyarakat internasional tidak mengakui klaim Israel atas Yerusalem, yang merupakan situs suci milik agama Yahudi, Islam, dan Kristen.

Sebelumnya, Liga Arab memperingatkan Trump, jelang keputusannya mengenai pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel, karena dapat memicu kekerasan dan tidak sesuai dengan proses perdamaian Israel- Palestina.

Ketua Liga Arab, Ahmed Abul Gheit menyatakan, langkah Trump akan menganggu stabilitas Timur Tengah dan seluruh dunia.

"Sangat disayangkan beberapa orang bersikeras melakukan langkah ini tanpa memperhatikan bahaya yang ditimbulkannya terhadap stabilitas Timur Tengah dan seluruh dunia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber VOA News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com