Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Trump Bakal Akui Yerusalem sebagai Ibukota Israel?

Kompas.com - 04/12/2017, 08:02 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP


WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan semakin dekat untuk memberi keputusan mengenai pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Dilansir dari AFP, Senin (4/12/2017), para pemimpin Palestina terus melobi untuk melawan pengakuan itu, karena dapat memicu kemarahan negara Arab.

Menantu Trump sekaligus utusan AS untuk perdamaian Timur Tengah, Jared Kushner, menuturkan presiden As akan melihat banyak fakta sebelum memberikan keputusan yang tepat.

"Presiden akan membuat keputusannya," katanya, di depan Forum Saban.

"Dia masih melihat fakta-fakta yang berbeda, sehingga ketika membuat keputusannya, dia melakukannya di saat yang tepat," tambahnya.

Baca juga : Lawan Korupsi, Puluhan Ribu Warga Israel Gelar Demonstrasi

Pada Senin (4/12/2017) waktu setempat, Trump harus memutuskan apakah akan menandatangani penundaan rencana untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem selama enam bulan berikutnya lagi.

Namun, menurut keterangan diplomat dan pengamat, Trump juga diperkirakan akan mengumumkan dukungan klaim Israel atas Yerusalem sebagai ibukota, pada Rabu (6/12/2017) waktu setempat.

Keputusan Trump kemungkinan akan memancing kegeraman di kalangan warga Palestina dan negara Arab, sehingga menghambat usaha Kushner untuk memperbaiki proses perdamaian Israel-Palestina.

Dalam forum itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan ancaman Iran yang dia bandingkan dengan Nazi Jerman yang telah membunuh orang Yahudi.

Baca juga : Israel Hancurkan Rumah Impian Sebuah Keluarga Palestina di Yerusalem

Dia bahkan tak menyentuh isu Palestina, dan menggarisbawahi tentang perdamaian regional.

"Itulah satu alasan mengapa saya sangat berharap dengan masa depan. saat ini, Israel lebih disambut oleh bangsa dunia daripadia sebelumnya," ucapnya.

Saeb Erekat, sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina, justru kurang optimistis dan memperingatkan perubahan sikap AS terhadap Yerusalem akan memancing bencana.

Dalam sebuah pernyataan, dia menyebut AS seperti mendiskualifikasikan diri dalam peranannya mencapai perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com