Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Oxford Resmi Cabut Penghargaan untuk Aung San Suu Kyi

Kompas.com - 28/11/2017, 16:55 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Pemerintah kota Oxford, Inggris memutuskan untuk mencabut penghargaan "Freedom of the City" yang diberikan kepada Aung San Suu Kyi karena respon lemahnya terhadap krisis Rohingya.

Freedom of the City adalah penghargaan yang diberikan pemerintah sebuah kota yang diberikan kepada sosok yang dianggap berprestasi, tokoh ternama, atau selebriti yang berkunjung.

Penghargaan ini masih dilakukan di Inggris, Irlandia, Australia, Kanada, Afrika Selatan, dan Selandia Baru.

Pemimpin de facto Myanmar, yang adalah lulusan salah satu perguruan tinggi di Oxford, mendapatkan penghargaan ini pada 1997 karena perjuangannya untuk demokrasi.

Baca juga : Aung San Suu Kyi: Saya Berusaha Tidak Menaikkan Tensi Ketegangan

Penghargaan itu diberikan setelah Aung San Suu Kyi menjadi tahanan rumah beberapa tahun di Yangoon karena memperjuangkan demokrasi.

Namun, lemahnya kebijakan Suu Kyi dalam krisis Rohingya membuat pada anggota dewan kota Oxford memutuskan tak ingin memberikan penghargaan untuk "mereka yang menutup mata terhadap kekerasan".

Mosi yang diajukan sejumlah kalangan itu mendapat dukungan mutlak dalam sebuah pertemuan khusus di Balai Kota Oxford.

"Saat Aung San Suu Kyi mendapatkan penghargaan Freedom of the City pada 1997, karena saat itu dia merefleksikan toleransi dan internasionalisme Oxford," kata Crll Mary Clarkson, yang mendorong mosi ini.

"Kami memberi dia penghargaan karena perlawanannya terhadap penindasan dan pemerintahan militer di Myanmar," tambah Mary.

"Hari ini kami mengambil langkah yang belum pernah dilakukan yaitu mencabut penghargaan tertinggi yang diberikan kota ini karena dia tak beraksi terhadap penindasan minoritas Rohingya," Mary menegaskan.

Mary melanjutkan, reputasi kota Oxford tercoreng karena memberi penghargaan orang yang menutup mata terhadap terjadinya kekerasan.

Baca juga : Aung San Suu Kyi Bicara, Akhiri Masa Diam soal Krisis Rohingya

Aung San Suu Kyi mempelajari ekonomi, filsafat, dan politik di St Hugh College, Oxford hingga lulus pada 1967.

Akibat "aksi diamnya" dalam krisis Rohingya sejumlah kalangan juga meminta agar penghargaan Nobel Perdamaian yang diterima Aung San Suu Kyi pada 1990 dicabut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com