Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusul Orangtua, Dua Bocah Nekat 3 Jam Menggantung di Kolong Bus

Kompas.com - 27/11/2017, 19:57 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber SCMP

CHINA, KOMPAS.com - Demi bertemu orangtua mereka, sejumlah anak di China ini melaukan aksi yang amat nekat dan berbahaya.

Dua anak laki-laki yang tinggal di pedesaan ditemukan di kawasan Xilin, provinsi Guangxi dengan tubuh berselimut lumpur.

Ternyata kedua bocah laki-laki yang berusia sekitar delapan tahun itu nekat bersembunyi di kolong bus selama tiga jam dari desa kediaman mereka.

Kedua bocah itu membolos dari sekolah mereka di desa Nazuo, provinsi Guangxi. Mereka kemudian mencari sebuah bus lalu menyelinap dan bersembunyi di sebuah tempat sempit di kolong bus itu.

Baca juga : Kisah Bocah China Berusia 7 Tahun Rawat Ayahnya yang Lumpuh

Anak-anak itu ditemukan seorang penjaga keamanan 80 kilometer dari desa mereka saat bus yang mereka "tumpangi" berhenti di sebuah terminal di Xilin.

"Kedua bocah ini sangat kurus sehingga mereka bisa bersembunyi di tempat sempit di kolong bus," kata seorang pekerja di terminal bus itu.

Saat ditemukan, tubuh kedua bocah itu berlumuran lumpur. Para pekerja terminal lalu memandikan, mencuci pakaian mereka, lalu membelikan makanan untuk kedua bocah tersebut.

Seorang pekerja terminal mengatakan, orangtua kedua bocah itu bekerja di provinsi Guangdong.

Namun, para kerabat mengatakan, orangtua keduanya bekerja di Baise, yang lebih dekat ke kampung halaman mereka, agar kedua anak itu tenang.

Baca juga : Disiksa dan Dibuang ke Jurang, Bocah China Bertahan Hidup

Tercatat sekiar 23 juta anak-anak di China yang ditinggalka di pedesaan sementara orangtua mereka bekerja di kota-kota besar.

Angka ini diperoleh dari data sebuah organisasi non-pemerintah On the Road to School.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com