Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah China Bertekad Lanjutkan Revolusi Toilet

Kompas.com - 27/11/2017, 17:55 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping memerintahkan, untuk melanjutkan revolusi untuk membersihkan toilet umum negeri itu yang sebagian besar kotor dan berbau tak sedap.

Revolusi toilet ala Xi Jinping ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan mendongkrak jumlah wisatawan ke Negeri Tirai Bambu.

Revolusi Toilet ini sebenarnya sudah digelar sejak 2015 sebagai bagian dari upaya untuk mengubah toilet-toilet umum di China menjadi lebih "ramah
wisatawan".

Menurut Presiden Xi Jinping, masalah toilet bukan masalah sepele dan membersihkan toilet merupakan sebuah cara untuk menciptakan sebuah lingkungan pedesaan dan kota yang "beradab".

Baca juga : Sekolah di AS Ini Larang Polisi Gunakan Toilet Mereka

Akhir tahun ini, pemerintah China berharap bisa menambah dan meningkatkan kualitas lebih dari 70.000 toilet di negeri tersebut.

Sebanyak 64.000 toilet lagi akan dibangun atau ditingkatkan kualitasnya pada 2018 hingga 2020. Demikian disampaikan Badan Wisata Nasional.

Menurut kantor berita Xinhua, sejak menduduki jabatan presiden pada 2012, Xi sudah berencana mengembangkan daerah pedesaan sebagai tujuan wisata.

Terkait masalah itu Xi bertanya kepada waga desa soal bagaimana cara mereka memenuhi "panggilan alam" apakah di toilet modern atau sekadar menggali lubang di tanah.

"Di sejumlah kawasan pedesaan, toilet seringkali hanya sebuah gubukyag dikelilingitanaman jagung dan sebagian lainnya berupa lahan terbuka di samping kandang babi," demikian Xinhua.

"Pemerintah lokal kini lebih memahami pentingnya keberadaan toilet. Mereka yakin toilet yang baik bukan hanya untuk turis tapi juga untuk warga lokal," tambah Xinhua.

Baca juga : Jadi Tabu, 70 Persen Rumah Tangga di India Tak Punya Toilet
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com