Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Anggap Korut Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata

Kompas.com - 27/11/2017, 14:36 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


PANMUNJOM, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan menganggap Korea Utara telah melanggar kesepakatan gencatan senjata, setelah seorang tentara Korut yang membelot ditembak dan dilukai oleh tentara Korut lainnya di perbatasan.

Dilansir dari Strait Times, Senin (27/11/2017), Kementerian Pertahanan Korsel meminta Korut untuk tidak melakukan aksi penembakan lagi di perbatasan.

Menteri Pertahanan Korsel Song Young Moo mengeluarkan pernyataannya itu ketika berkunjung ke perbatasan. Dia memuji tentara Korsel yang berada di Area Keamanan Bersama (JSA), di desa Panmunjom yang merupakan zona demiliterisasi, untuk menyelamatkan si pembelot.

"Menembak ke arah Korsel pada orang yang membelot itu melanggar kesepakatan gencatan senjata," katanya.

"Korut harus tahu hal semacam ini tidak boleh terjadi lagi," tambahnya.

Baca juga : Gagal Cegah Rekannya Membelot, Penjaga Perbatasan Korut Dihukum

Dalam sebuah video yang dirilis oleh Komando PBB (UNC) di Seoul menunjukkan seorang penjaga perbatasan Korut melintasi perbatasan Korsel untuk mengejar pembelot pada 13 November 2017.

Korut dianggap melanggar kesepakatan gencatan senjata antara Utara dan Selatan yang dibentuk pada akhir Perang Korea 1950-1953.

Setelah peristiwa itu, Korut dilaporkan mengganti pasukan penjaga di perbatasan. Mereka juga membentengi area tersebut dengan menggali parit dan menanam pohon untuk mencegah terjadinya pembelotan lagi.

Saat Song berdiri di sekitar 10 meter dari pepohonan itu, empat tentara Korut terlihat mendengarkan dengan saksama.

Pejabat militer Korsel menunjukkan dua lubang peluru pada dinding logam di bagian Korsel, lokasi penembakan Korut terhadap tentara yang membelot.

Baca juga : Menstruasi Terhenti dan Perkosaan Jadi Kondisi Tentara Perempuan Korut

Tentara Korut yang membelot dengan marga Oh itu diketahui menyeberang perbatasan menuju ke Korsel.

Kini, Oh sedang menjalani perawatan di rumah sakit, di Korea Selatan. Tim bedah kedokteran telah mengambil peluru yang masuk ke tubuhnya.
Selain itu, tim medis juga menemukan belasan cacing parasit yang hidup di dalam tubuh Oh.

Insiden tersebut terjadi ketika ketegangan di antara Korut dan komunitas internasional semakin meningkat. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi Korut menanggapi peristiwa pembelotan di perbatasan.

Korsel telah menyiarkan berita tentang perkembangan Oh ke Korut melalui pengeras suara yang diarahkan ke bagian Korut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com