Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Pejuang ISIS Dikabarkan Menuju Inggris dan Eropa

Kompas.com - 26/11/2017, 10:58 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Informasi intelijen Turki memperingatkan akan adanya serangan ISIS ke Inggris dan Eropa jelang perayaan Natal.

Kekhawatiran tersebut muncul menyusul pergerakan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi yang melarikan diri dari Raqqa bersama ribuan pejuang ekstremis bersenjata.

Pemimpin ISIS dan ribuan ekstremis, termasuk asal Inggris, dilaporkan melarikan diri dari Raqqa setelah ada kesepakatan rahasia lima pekan lalu.

Peringatan itu turut diperkuat pernyataan seorang sumber militer Inggris yang menyebut tidak ada keraguan dari informasi tersebut.

Baca juga: Media Propaganda ISIS Sempat Menghilang Satu Hari

"Badan intelijen Turki melaporkan sejumlah anggota ISIS telah diselundupkan ke Turki dan sedang menuju Eropa dan Inggris," kata sumber tersbut.

"Otoritas Turki telah menahan sejumlah orang dan meyakini informasi itu akurat. Tingkat ancamannya sangat tinggi," tambahnya.

Menteri Keamanan Ben Wallace mengakui ISIS masih menjadi ancaman serius bagi Inggris.

Ditambahkan Menteri Negara untuk Timur Tengah Alistair Burt, pihaknya telah menduga ISIS akan menimbulkan ancaman bagi negaranya.

"Kami tahu pertarungan gagasan ini masih jauh dari kemenangan. ISIS masih mampu menginspirasi orang untuk melakukan serangan atas namanya. ISIS masih menjadi ancaman global yang serius," kata Burt.

Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi melarikan diri dari Raqqa setelah pejuang Kurdi yang didukung pasukan koalisi gagal menghabisi mereka saat pertempuran di sebuah rumah sakit kota.

ISIS menyandera 200 wanita dan anak-anak serta menggunakan sandera sebagai perisai.

Demi menyelamatkan nyawa sandera, pejuang Kurdi membiarkan anggota ISIS yang tersisa melarikan diri.

Sebanyak 4.000 pejuang ISIS dengan masih dilengkapi persenjataan, amunisi dan sandera melarikan diri ke luar kota Raqqa.

Rencana pengejaran ditangguhkan dengan mempertimbangkan keselamatan sandera, serta tidak tersedianya sumber daya untuk menampung 4.000 lebih tahanan.

Baca juga: ISIS Kehilangan Kendali di Irak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com