Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2017, 11:00 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Al Jazeera

SINAI, KOMPAS.com - Sebanyak 235 orang tewas akibat serangan bom dan penembakan, di masjid Al-Rawdah, di Bir al-Abed, Provinsi Sinau Utara, setelah jamaah baru selesai menunaikan shalat Jumat.

Selain itu, 120 orang lainnya mengalami luka-luka. Pemerintah langsung mengeluarkan hari berkabung nasional selama tiga hari untuk mengenang korban-korban.

Dilansir dari Al Jazeera, Jumat (24/11/2017), Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi mengutuk penyerangan yang dia sebut sebagai aksi kejahatan dan pengecut.

"Petugas keamanan dan polisi akan mengusut tuntas peristiwa ini dan mulai memperbaiki keamanan dan stabilitas dengan seluruh pasukan," katanya.

Baca juga : Korban Tewas akibat Serangan di Masjid Mesir Bertambah Jadi 184 Orang

Militer Mesir langsung meluncurkan serangan udara di area pegunungan di sekitar Bir al-Abed, beberapa jam setelah aksi penyerangan.

Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Namun, kelompok militan lokal yang berafiliasi dengan ISIS pernah mengklaim melakukan serangan-serangan di Mesir sebelumnya.

AFP Serangan Paling Mematikan di Mesir dalam 30 Tahun Terakhir
Serangan diawali dengan ledakan bom, yang kemudian dilanjutkan dengan tembakan beruntun ke arah jamaah yang masih hidup dan berlari menyelamatkan diri.

Puluhan korban tewas terlihat terkapar di dalam masjid. Kebanyakan dari mereka telah ditutup dengan kain berwarna putih, sementara beberapa terbungkus dengan permadani.

Baca juga : Perempuan di AS Kirim Bom kepada Barack Obama

Sebelumnya, serangan di Sinai sebagian besar menargetkan petugas keamanan dan kelompok minoritas Kristen Koptik Mesir.

Namun, teror bom juga menyerang Masjid Bir al-Abed yang menjadi sasaran empuk, karena berada di luar kota utama provinsi tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com