Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Pembunuh Massal Charles Manson Bisa Jadi Penelitian Medis

Kompas.com - 24/11/2017, 12:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Jasad pembunuh massal, Charles Manson yang meninggal Minggu (19/11/2017), kini tengah menunggu "nasib".

Merunut pada Undang-undang California, jika dalam 10 hari tidak ada yang mengambil jenazah Manson, maka pria yang dikenal sebagai kepala "Keluarga Manson" itu bakal ditandai sebagai "Mr X".

Profesor Hukum Universitas Wake Forest, Tanya D Marsh, jasad Manson bakal diserahkan kepada instansi kesehatan.

"Jenazahnya bakal dijadikan praktik chiropractor, mahasiswa kedokteran, dan segala yang berhubungan dengan penelitian medis," kata Marsh kepada Daily Mirror Jumat (24/11/2017).

Namun, karena status Manson ketika meninggal adalah sebagai tahanan, maka keputusan ada di tangan pemerintah California.

Peluang bagi Manson agar dikubur secara layak ada pada Jason Freeman, yang diklaim sebagai satu-satunya kerabat Manson.

Baca juga : Pembunuh Massal Charles Manson Meninggal Dunia dalam Usia 83 Tahun

Freeman adalah cucu Manson lewat putranya, Charles Manson Jr.

Tidak tahan dengan masa lalu ayahnya, Manson Jr mengganti namanya menjadi Jay White. Namun, pada 1993, Whiet memutuskan bunuh diri.

Usaha untuk mengklaim jenazah Manson dimulai lewat kampanye penggalangan dana menggunakan situs GoFundMe.

Donasi itu baru mencapai nominal 979 dolar AS, atau Rp 13,2 juta, ketika GoFundMe memutuskan menutup akun Freeman setelah mengetahui maksud penggalangan itu.

Freeman menyatakan tidak akan putus asa. "Saya akan mencari cara lain. Kali ini akan melibatkan grup," bebernya.

Ketika meninggal dalam usia 83 tahun, Manson menanggung sembilan vonis seumur hidup.

Pada 1960-an, Manson, seorang mantan narapidana, mengumpulkan sekelompok pelarian dan orang-orang yang tersingkir yang disebutnya sebagai "Keluarga Manson".

Pada musim panas 1969, Manson memerintahkan pengikutnya yang sebagian besar adalah perempuan muda membunuh tujuh orang yang oleh jaksa disebut sebagai bagian dari rencana Manson memicu perang antar-ras.

Di antara para korban adalah aktris Sharon Tate, istri sutradara Roman Polanski. Sharon yang saat itu sedang hamil tewas setelah ditikam 16 kali oleh para pengikut Manson.

Entah bagaimana, Manson yang merupakan seorang penjahat kambuhan bisa mengubah dirinya menjadi sosok idola yang menarik para pemuda untuk datang dan tinggal di sebuah peternakan terbengkalai di pinggiran kota Los Angeles.

Baca juga : Pembunuh Massal Anders Breivik Belajar Ilmu Politik di Universitas Oslo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com