Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lengser dari Jabatannya, Robert Mugabe Dikabarkan Dapat Imunitas

Kompas.com - 23/11/2017, 19:20 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

HARARE, KOMPAS.com - Robert Mugabe dikabarkan telah mendapatkan imunitas dari berbagai dakwaan hukum sebagai imbalan pengunduran dirinya sebagai Presiden Zimbabwe.

Sejumlah sumber yang terlibat dalam negosiasi ini kepada kantor berita Reuters mengatakan, pria 93 tahun itu dijamin keselamatannya di dalam negeri.

Sumber tersebut mengatakan, kepada para negosiator Mugabe menegaskan dia ingin mati di Zimbabwe dan tak memiliki rencana untuk tingal di pengasingan.

"Semua ini sangat emosional bagi dia dan dia menekankan semua hal tersebut," ujar sumber tersebut.

Baca juga : Negara Afrika Ramai-ramai Tawarkan Suaka untuk Mugabe

"Bagi dia amat penting keamanannya terjamin agar bisa tetap tinggal di Zimbabwe, meski hal itu tak bisa menghentikannya untuk bepergian ke luar negeri saat dia menginginkannya," tambah dia.

Mugabe memimpin Zimbabwe sejak negeri itu meraih kemerdekaannya dari Inggris pada 1980, tetapi akhirnya mengundurkan diri pada Selasa (21/11/2017) setelah tentara merebut kekuasaan dan partai berkuasa meninggalkannya.

Setelah Mugabe mundur, partai berkuasa Zanu-PF menunjuk mantan wapres Emmerson Mnangagwa sebagai pengganti dan akan dilantik pada Jumat (24/11/2017).

Pada Rabu malam lalu, Mnangagwa menyapa para pendukungnya di luar markas besar partai Zanu-PF. Kepada pendukungnya Mnangagwa menjanjikan lembaran baru dan demokrasi yang lebih terbuka.

Mnangagwa juga menyeru kepada dunia internasional dan mengatakan Zimbabwe amat membutuhkan bantuan untuk memperbaiki perekonomiannya yang hancur.

Mnangagwa, mantan menteri kehakiman dan pertahanan ini memiliki hubungan dekat dengan militer. Dia selama beberapa dekade bekerja untuk Mugabe dalam menyingkirkan para pesaing sang presiden.

Baca juga : Mugabe Mundur, Rakyat Inginkan Reformasi Total di Zimbabwe

Perannya dalam membungkam rival-rival Mugabe itulah yang membuat Mnangagwa mendapat julukan "Sang Buaya".

Para pendukung oposisi yakin pria berusia 75 tahun itu berperan penting saat tentara membunuh ribuan orang ketika Mugabe menyingkirkan rival-rival politiknya pada 1980-an.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com