Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sebuah Danau di Turki

Kompas.com - 23/11/2017, 11:41 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Sebuah benteng berusia 3.000 tahun ditemukan para penyelam dan peneliti di dasar Danau Van, Turki.

Reruntuhan yang luar biasa itu diperkirakan merupakan sebuah benteng yang dibangun peradaban Uratu pada abad ke-9 hingga ke-6 sebelum Masehi.

Benteng kuno itu ditemukan para arkeolog dari Universitas Van Yuzuncu Yil yang bekerja sama dengan sebuah tim penyelam.

Dalam wawancara dengan kantor berita Anadolu, pakar video bawah air sekaligus ketua tim penyelam, Tahsin Ceylan menjelaskan, para arkeolog yang familiar dengan kondisi danau telah memperingatkan kemungkinan tim ini tak akan menemukan apapun.

Baca juga : Arkeolog Temukan Sisa Kremasi Buddha di Desa China

Namun, ternyata mereka malah menemnukan reruntuhan luar biasa yang merupakan bagian dari sebuah situs kuno yang terbentang sekitar satu kilometer.

Meski terendam air selama berabad-abad, ketinggian bagian benteng yang tersisa masih mencapai 3-4 meter.

"Banyak peradaban dan masyarakat yang muncul di sekitar Danau Van. Mereka menamakan danau ini 'laut atas' dan meyakini banyak hal misterius di dalam danau," tambah Ceylan kepada harian Hurriyet.

"Dengan keyakinan ini, kami bekerja untuk mengungkap rahasia danau Van," ujar Ceylan sambil menambahkan bahwa danau itu memiliki sejarah sepanjang 600.000 tahun.

"Sungguh luar biasa menemukan sebuah benteng di bawah air seperti ini. Para arkeolog akan datang dan meneliti sejarah benteng," lanjut Ceylan.

Urartu, atau dikenal dengan nama Kerajaan Van, merupakan negera kuno yang meliputi wilayah Turki, Armenia, dan Iran.

Danau Van dianggap menjadi titik pusat berkembangnya kebudayaan di kawasan tersebut.

"Studi yang dilakukan terhadap sebagian reruntuhan benteng Urartu yang ada di kota kami menunjukkan usianya tak kurang dari 3.000 tahun," kata Gubernur Distrik Adilcevaz, Arif Karaman.

Baca juga : Arkeolog Temukan Mumi dari Periode Yunani-Romawi di Mesir

Ini bukanlah penemuan pertama di danau tersebut. Tahun lalu, tim yang sama juga menemukan area seluas hampir 4 kilometer persegi stalagmit yang kemudian dinamai "cerobong bawah air".

Awal tahun  ini, tim tersebut juga menemukan bengkai sebuah kapal milik Rusia yang diduga tenggelam pada 1948.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com