Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Massal Charles Manson Meninggal Dunia dalam Usia 83 Tahun

Kompas.com - 20/11/2017, 14:03 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Telegraph

LOS ANGELES, KOMPAS.com — Charles Manson, pria pendiri "Keluarga Manson" yang pada 1960-an melakukan serangkaian pembunuhan keji di California, AS, meninggal dalam usia 83 tahun.

Manson, yang namanya diasosiasikan dengan kekerasan dan kegilaan, meninggal akibat sebab alami di RS Kern County. Demikian pernyataan Departemen Pemasyarakatan California.

Saat ini Manson tengah menjalani hukuman penjara 45 tahun di LP Corcoran, California, karena menjadi otak salah satu tindak kriminal paling mengerikan dalam sejarah AS.

Pada 1960-an, Manson, seorang mantan narapidana, mengumpulkan sekelompok pelarian dan orang-orang yang tersingkir yang disebutnya sebagai "Keluarga Manson".

Baca juga: Pembunuh Massal Anders Breivik Belajar Ilmu Politik di Universitas Oslo

Pada musim panas 1969, Manson memerintahkan pengikutnya yang sebagian besar adalah perempuan muda membunuh tujuh orang yang oleh jaksa disebut sebagai bagian dari rencana Manson memicu perang antar-ras.

Di antara para korban adalah aktris Sharon Tate, istri sutradara Roman Polanski. Sharon yang saat itu sedang hamil tewas setelah ditikam 16 kali oleh para pengikut Manson.

Entah bagaimana, Manson yang merupakan seorang penjahat kambuhan bisa mengubah dirinya menjadi sosok idola yang menarik para pemuda untuk datang dan tinggal di sebuah peternakan terbengkalai di pinggiran kota Los Angeles.

Aktris Sharon Tate, salah satu korban para pengikut Charles Manson.Wikipedia Aktris Sharon Tate, salah satu korban para pengikut Charles Manson.
Meski banyak bukti yang memberatkannya, dalam sidang pengadilannya yang berjalan rusuh pada 1970, Manson tetap bersikukuh dia tak bersalah dan menyebut masyarakatlah yang bersalah.

"Anak-anak ini datang kepada Anda sambil membawa pisau, mereka adalah anak-anak kalian. Kalian yang mengajari mereka, saya tidak. Saya hanya mencoba menolong mereka untuk berdiri," ujar Manson saat membela diri di ruang sidang.

Salah satu pengikut Manson yang paling muda adalah Leslie van Houten.

"Sejujurnya, semakin saya beranjak tua, semakin sulit untuk mengatasi semua ini, mengetahui apa yang sudah saya perbuat, dan bagaimana itu semua terjadi," ujar Leslie dalam sidang pembebasan bersyarat pada September lalu.

Leslie, kini 69 tahun, menjelaskan bagaimana Manson menggunakan seks, obat-obatan terlarang, mengulang-ulang rekaman White Album karya The Beatles, serta membaca Alkitab untuk mendorong para pengikutnya memicu perang antara warga kulit putih dan hitam.

Manson mendorong para pengikutnya yang masih muda itu membunuh orang dan menyembunyikan jasad korban mereka di gurun pasir.

Manson, secara khusus, amat menyukai lagu Helter Skelter karya The Beatles karena dianggapnya memprediksikan sebuah perang antar-ras.

Padahal, lirik lagi itu hanya menceritakan sebuah taman bermain di Inggris yang bernama Helter Skelter.

Baca juga: Pembunuh Massal AS Menikahi Pembesuk Setianya di Penjara

Pada 1971, pengadilan akhirnya memutuskan Manson bersalah atas dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan konspirasi untuk melakukan pembunuhan terhadap tujuh orang, termasuk aktris Sharon Tate.

Selain itu, Manson juga dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan dua orang lainnya.

Awalnya, Manson dijatuhi hukuman mati, tetapi akhirnya dihukum penjara seumur hidup pada saat Negara Bagian California pada 1972 menghapuskan hukuman mati.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com