Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Larang Kegiatan LGBT di Ankara

Kompas.com - 20/11/2017, 09:38 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CBC News


ANKARA, KOMPAS.com - Pemerintah daerah ibu kota Turki melarang seluruh acara yang berkaitan dengan kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, dan Interseks (LGBTI) di Ankara.

Larangan tersebut mulai berlaku pada Sabtu (18/11/2017) waktu setempat, mencakup semua kegiatan kelompok LGBT termasuk pemutaran film, bioskop, diskusi panel, dan pameran.

Dilansir dari CBC News, Minggu (19/11/2017), Kantor Gubernur Ankara mengklaim aturan tersebut diterbitkan untuk melindungi keamanan publik.

Namun, berbagai reaksi keras mengecam pemberlakuan larangan itu karena dapat menyebabkan permusuhan antara kelompok masyarakat. Aturan tersebut juga dianggap merampas hak dan kebebasan orang lain.

Baca juga : Tajikistan Karantina LGBT untuk Cegah Penyakit Menular Seksual

Meskipun homoseksualitas tidak dilarang di Turki dan sejumlah asosiasi LGBT terdaftar legal, aktivis hak asasi manusia menilai, kelompok LGBT masih menghadapi diskriminasi dan stigma.

Organisasi LGBT di Turki, Kaos GL dan Pink Life menyebut larangan itu melanggar hukum domestik dan internasional.

Keputusan Gubernur Ankara dapat melumpuhkan kampanye mereka untuk memerangi diskriminasi dan kebencian. Mereka meminta pejabat berwenang untuk mencabut larangan tersebut.

ILGA, sebuah organisasi global untuk LGBT, menilai pelarangan kegiatan LGBT di Ankara merupakan contoh "penyusutan ruang" bagi masyarakat sipil LGBT di Turki.

Baca juga : Kota-kota Kecil di AS Membela Hak-hak LGBT

Sebelumnya, Kantor Gubernur Ankara mengumumkan pelarangan festival film gay berbahasa Jerman pada Kamis (16/11/2017). Pemerintah berdalih hal tersebut dapat memicu kebencian dan berisiko terkena serangan teror.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CBC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com