Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Wacanakan Pajak Plastik Masuk Rencana Anggaran 2018

Kompas.com - 18/11/2017, 13:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky

LONDON, KOMPAS.com - Banyaknya sampah plastik yang ada di Inggris membuat pemerintah mewacanakan untuk menetapkan pajak plastik sebagai rencana anggaran tahun depan.

Pada 2014, Inggris memproduksi 300 juta ton, dengan peningkatan dua kali lipa diprediksi terjadi 20 tahun ke depan.

Pemerintahan Perdana Menteri Theresa May sudah mengupayakan pengurangan limbah plastik.

Sejak 2015, Inggris mengizinkan toko menarik biaya tambahan untuk kantong plastik.

Pasca-peraturan itu dirilis, penggunaan plastik menurun sebanyak 80 persen.

Baca juga : Lautan Sampah Plastik Ditemukan di Lepas Pantai Karibia

Diwartakan Sky News Sabtu (18/11/2017), Menteri Keuangan Philip Hammond berniat untuk mengumpulkan konsumen, organisasi pecinta lingkungan, dan perusahaan untuk duduk satu meja Rabu (22/11/2017).

Dalam pertemuan tersebut, Hammond menyatakan tengah mempertimbangkan wacana untuk memasukkan pajak plastik sebagai rencana anggaran 2018.

Usul itu direspon baik anggota Greenpeace, Tisha Brown.

"Mematok pajak bagi plastik bisa menurunkan limbah plastik hingga sangat signifikan, dan berdampak baik bagi lingkungan," ujar Brown.

Namun, Aliansi Pembayar Pajak menilai langkah itu merupakan kebijakan tumpul.

Direktur Riset, Alex Wild berargumen bahwa pemerintah terlalu sering menggunakan pajak untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh para pengusaha.

Baca juga : Laut Terdalam Bumi Kini Tercemar Plastik, Manusia Harus Merasa Berdosa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com