Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Kembali Memveto Draft Penyelidikan Baru Militer Suriah

Kompas.com - 18/11/2017, 12:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Keinginan Dewan Keamanan PBB agar militer Suriah menerima sanksi sepertinya bakal bertepuk sebelah tangan.

Itu setelah Rusia sebagai anggota tetap dewan keamanan menggunakan hak vetonya terkait proposal baru yang diajukan Jepang Jumat (17/11/2017).

Jepang memberikan proposal resolusi baru yang meminta perpanjangan masa kerja Mekanisme Investigasi Bersama (JIM) bentukan PBB selama satu bulan ke depan.

Dibentuk pada 2015, mandat JIM bakal berakhir Sabtu (18/11/2017).

Pada 26 Oktober, JIM membeberkan temuannya bahwa rezim Bashar al-Assad sengaja menggunakan racun syaraf dalam serangan udara ketika menyerang Kota Khan Sheikhoun 4 April lalu.

Gas Sarin adalah senyawa organosphosphorus yang bisa mengakibatkan kematian dalam 1-10 menit.

Baca juga : Rusia Memveto Temuan Keterlibatan Suriah Menggunakan Senjata Kimia

Akibat serangan itu, sebanyak 80 orang tewas. Sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.

Ini merupakan kali kedua beruntun Rusia menggunakan hak vetonya demi "menyelamatkan" sekutu terdekatnya tersebut.

Sekaligus yang ke-11 sejak perang saudara pecah 15 Maret 2011.

Selain Rusia, Bolivia juga menyatakan penolakannya akan proposal Jepang. Sedangkan China memilih abstain.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia menuduh JIM membuat investigasi mengada-ada.

"Panel ini dibuat berdasarkan tuduhan tak berdasar yang dilakukan kepada Suriah," kata Nebenzia dilansir dari kantor berita AFP.

Perwakilan Amerika Serikat, Nikki Haley tak bisa menyembunyikan rasa frutrasinya karena proposal itu kembali digagalkan Kremlin.

"Rusia membuang waktu kami," kecam Haley. "Rusia sejak awal tidak berminat menyelamatkan JIM," lanjutnya.

Swedia melalui duta besarnya, Olof Skoog berkata, dia berinisiatif mengundang anggota dewan keamanan yang lain untuk melakukan pertemuan tertutup tanpa Rusia.

Tujuannya merumuskan proposal yang bisa memperpanjang masa kerja JIM.

Namin, lagi-lagi Rusia menolak usulan tersebut.

Baca juga : PBB Pastikan Suriah Pakai Gas Sarin Saat Serang Idlib April Lalu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com