Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Eks Anggota Asing ISIS Diijinkan Keluar dari Raqqa

Kompas.com - 15/11/2017, 16:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Arab News

DAMASKUS, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Jim Mattis, sempat memberi pernyataan saat Pasukan Demokratik Suriah (SDF), merebut Raqqa, Suriah, dari tangan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) 17 Oktober lalu.

Mattis berkata, SDF yang didukung AS tidak akan membiarkan para pejuang ISIS yang berasal dari luar Suriah untuk kembali ke negaranya.

"Kami akan menahan, dan menghancurkan mereka sebelum kembali ke negara asal mereka," kata Mattis saat itu.

Namun, dalam reportase BBC, seperti dilansir Arab News Rabu (15/11/2017), ucapan Mattis tidak sejalan dengan fakta di lapangan.

Laporan BBC yang bertajuk "Rahasia Kotor Raqqa" itu menyatakan, para pejuang asing ISIS tersebut diijinkan pulang melalui jalan evakuasi.

Baca juga : Hampir Setahun, Ratusan Jasad Anggota ISIS Hanya Disimpan di Kontainer

"Setidaknya ada 4.000 orang yang dievakuasi termasuk perempuan dan anak-anak," ungkap salah seorang pengemudi truk angkut.

BBC memberitakan, sebanyak 10 truk bermuatan senjata dan amunisi juga ada dalam konvoi itu.

Evakuasi mereka dilindungi dengan pengawasan dari udara, baik melalui pesawat tempur atau drone.

Selain melalui jalur resmi, keluarnya anggota asing itu juga melalui jalur tikus.

Seorang penyelundup berkata, dia mematok 600 dolar AS (Rp 8,1 juta) per kepala, dan 1.500 dolar AS, Rp 20,3 juta, bagi keluarga.

Penyelundup itu melanjutkan, biasanya, mantan pemberontak dan keluarganya itu diselundupkan lewat Turki.

Baca juga : Militer AS Bunuh 40 Militan ISIS di Somalia

Namun, sejak pemerintahan Recep Tayyip Erdogan itu mengetatkan keamanan di perbatasannya, jalur pelarian dari Raqqa berubah melalui Idlib.

Halaman:
Sumber Arab News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com